Surabaya (ANTARA News) - Jalan Achmad Yani, yang menjadi akses utama Surabaya-Sidoarjo, macet total setelah diblokir ratusan warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera (TAS), yang rumahnya tenggelam dalam genangan lumpur panas Lapindo. Sekitar 200 warga Perum TAS Kecamatan Tanggulangin yang mewakili ribuan pemilik rumah korban luapan lumpur panas, memblokir Jalan Achmad Yani sejak pukul 11.00 WIB, Rabu. Mereka melakukan aksi nekad, dengan memalangkan mobil bak terbuka dan memarkir puluhan sepeda motor di jalan tersebut, setelah mereka gagal masuk ke Kantor Lapindo Brantas Inc di Gedangan, Sidoarjo. Polisi membentuk formasi pagar betis guna mencegah warga masuk ke halaman kantor Lapindo. Perwakilan warga Perum TAS itu hanya ditemui dua staf Lapindo, Budi Susanto dan Bambang Alwi. Namun pertemuan itu mengecewakan warga, karena tidak bisa memenuhi tuntutan warga yang meminta kepastian untuk mendapatkan ganti rugi atas tanah dan rumah/bangunan yang sudah tenggelam oleh luapan lumpur panas. Akibat aksi nekad tersebut, kondisi arus lalulintas arah Surabaya maupun Sidoarjo macet total hingga beberapa kilometer. Warga juga terus menghalau pengguna kendaraan bermotor untuk tidak memaksa menerobos jalan itu. Beberapa perwakilan warga Perum TAS menyatakan akan terus melakukan aksi blokir jalan sampai aada kepastian pemberian ganti rugi atas tanah dan rumah/bangunan dari pihak Lapindo Brantas Inc. Mereka menuntut adanya kepastian pemberian ganti rugi dari Lapindo, seperti yang telah dijanjikan kepada warga korban luapan lumpur panas lainnya. Meski menimbulkan kemacetan luar biasa dan merugikan ribuan pengguna jalan maupun warga lainnya, sampai berita ini disiarkaan tidak terlihat kehadiran pejabat Pemkab Sidoarjo, Timnas Penanggulangan Lumpur Panas Lapindo maupun pejabat Lapindo Brantas Inc. (*)
Copyright © ANTARA 2007