Jakarta (ANTARA News) - Business Development Application Service Fujitsu Indonesia, Pierre Ampera Haroen, menilai kebutuhan digitalisasi dokumen perusahaan-perusahaan di Indonesia cukup tinggi.
"Hampir semua perusahaan berhubungan dengan dokumen, dan selama perusahaan ada, dokumen pasti digunakan dalam pengoperasian sehari-hari," kata dia, dalam peluncuran Fujitsu Documal, sistem pengelolaan dokumen berbasis digital, di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut menurut Pierre sejalan dengan konsep go green dan paperless saat ini di mana perusahaan-perusahaan berusaha meminimalisir penggunaan kertas.
Tidak hanya itu, peraturan pemerintah yang mengharuskan perusahaan untuk menyimpan dokumen finansial selama 10 tahun, menjadikan pengelolaan dokumen berbasis digital sebagai solusi.
"Karena ada peraturan pemerintah untuk penyimpanan dokumen finansial, mengharuskan perusahaan untuk menyimpan salinan nyata (hardcopy) dalam gudang. Hal ini akan menyulitkan dalam pencarian," kata Pierre.
"Ini bukan hal baru di Indonesia, kami sendiri sudah mulai mengembangkan sejak awal 2000-an disitu terlihat antusias pengguna yang cukup besar," sambung dia.
Lebih lanjut, Pierre mengatakan berkembangnya teknologi di Jepang memungkinkan Fujitsu untuk mengembangkan produk dengan harga terjangka dan fitur cukup lengkap lengkap.
"Seperti yang kita ketahui, sistem dokumen sangat penting karena semakin banyak dokumen yang harus kita maintain. Documal merupakan solusi dari kami untuk me-manage dokumen," ujar dia.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015