PBB (ANTARA News) - Dewan Keamanan PBB, Selasa, mengutuk keras dua ledakan bom yang menelan banyak korban pada bus-bus di daerah Kristen di Lebanon dan menyatakan hal itu sebagai rongrongan yang merusak keamanan dan stabilitas negara itu. Dewan yang beranggotakan 15 negara itu segera mengeluarkan reaksi atas ledakan-ledakan yang menewaskan sedikitnya tiga orang dan mencederai 20 lainnya, pada peringatan tahun kedua pembunuhan atas mantan Perdana Menteri Rafik al-Hariri Rabu. Tidak ada satupun kelompok yang mengaku bertanggungjawab atas ledakan-ledakan itu. Dewan Keamanan menurunkan reaksinya pada pernyataan pers daripada pernyataan kebijakan dalam satu pertemuan resmi, dengan Ketua Dewan Keamanan, Peter Burian dari Slovakia, mengatakan bahwa konsultasi-konsultasi ini melibatkan ibukota-ibukota dan banyak lagi. "Dewan Keamanan menyimpulkan bahwa serangan teroris ini ... mewakili upaya-upaya jahat baru untuk merusak keamanan dan semua upaya yang bertujuan menciptakan stabilitas di negara," kata pernyataan yang dibacakan oleh Burian. Dewan mengatakan, pihaknya memutuskan untuk membantu pemerintah Lebanon `mencari kebenaran dan melakukan perhitungan terhadap semua pihak yang terlibat dalam serangan teroris ini, selain serangan-serangan teroris lain dan pembunuhan-pembunuhan." "Harus tidak ada kekebalan hukum untuk tindakan kejam demikian," kata pernyataan Dewan Keamanan, seperti dikutip Reuters. Koalisi anti Suriah yang mendominasi pemerintah Lebanon dan parlemen mengecam Suriah atas serangan tersebut, dan menuntut digelarnya pasukan internasional di perbatasan dengan Suriah untuk menghentikan penyelundupan senjata. Ketegangan makin meningkat tinggi di Lebanon sejak terjadi bentrokan di jalan-jalan bulan lalu antara pendukung dan penentang pemerintah yang didukung Barat, yang menyebabkan sembilan orang tewas. Kelompok-kelompok pro pemerintah telah merencanakan rapat umum di Taman Syuhada Beirut untuk memperingati pembunuhan Hariri, meskipun dibayangi ketakutan-ketakutan terjadinya bentrokan dengan para pendukung oposisi yang berkemah di dekat taman tersebut sejak 1 Desember, dalam satu kampanye untuk menggulingkan pemerintah. "Dewan Keamanan mengimbau semua pihak di Lebanon dan di wilayah-wilayah untuk mengendalikan diri, serta bertanggungjawab dengan maksud mencegah terjadinya kerusuhan lebih lanjut atas situasi di Lebanon," kata pernyataan itu. "Hal itu menggarisbawahi kesediaan untuk bertindak mendukung terpilihnya pemerintah yang resmi dan secara demokratis di Lebanon." (*)
Copyright © ANTARA 2007