London (ANTARA News) - Alunan angklung dari Saung Angklung Udjo yang membawakan lagu Blue Danube ciptaan Johann Strauss menghipnotis sekitar 500 penonton di gedung teater Konservatori Musik Kyiv, Ukraina.
Decak kagum dan tepuk tangan gemuruh terus terdengar selama tim Saung Angklung Udjo (SAU) mementaskan "Hormony in Diversity of Bamboo Music and Dance" digelar KBRI Kyiv memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-70 di Kyiv.
Pensosbud KBRI Kiev, Agus Prasetyo kepada Antara London, Kamis menyebutkan konser dihadri korps diplomatik, organisasi internasional, pejabat pemerintah, wartawan, pelajar dan pegiat seni budaya di Kyiv serta masyarakat Ukraina.
Konser dibuka dengan pertunjukan Angklung Buhun yang masih menggunakan tangga nada diatonis dimainkan secara sangat sederhana
Sementara permainan Arumba dengan paduan Angklung Toel yang dinamis membawa penonton ke dimensi kekinian angklung, yang modern apalagi saat dibawakan lagu "Rospryagayte Chloptzi Koney" (Marusya raz, dva, tri) lagu rakyat Ukraina.
Penonton ikut bergoyang dan bernyanyi mengikuti irama lagu kolaborasi grup angklung KBRI Kyiv, Saung Angklung Udjo dan seniman lokal memainkan alat musik tradisional Ukraina bandura dan bayan (accordion).
Program angklung interaktif menjadi salah satu pengalaman yang tak terlupakan bagi penonton. Angklung dibagikan sejak awal dapat dimainkan ketika Sam Udjo, sang instruktur membagikan tips bermain angklung mulai lagu yang sederhana seperti twinkle-twintle Little Star, Song of Do Re Mi hingga lagu Que Sera Sera dan We are the World dapat dimainkan dan penonton mendapat hadiah angklung sebagai cinderamata.
Perjalanan mengenal angklung berlanjut ke pertunjukan musik orkestra modern menampilkan Angklung Orchestra feat Angklung Toel and Jaipong Dance membawakan lagu Nusantara mulai dari Aceh hingga Papua dilanjutkan dengan lagu La Vie en Rose by Louis Armstrong dan Blue Danube ciptaan Johann Strauss.
Dubes RI di Kyiv, Niniek Kun Naryatie mengatakan kemerdekaan Indonesia direbut dengan darah dan air mata para pahlawan. Bambu yang ketika itu digunakan sebagai senjata, ditangan seniman berubah menjadi alat musik yang dapat menggelorakan semangat pemuda. Pertunjukan konser angklung membawa pesan Indonesia yang baru, modern yang menyuarakan perdamaian.
Rektor Akademi Musik Ukraina, Rozka Voloymyr Ivanovich menyatakan konser pada malam ini merupakan konser musik etnik terbesar yang pernah diselenggarakan di Kyiv.
Cinderamata satu set miniatur angklung diberikan kepada Rektor sebagai simbol kerjasama yang baik antara Indonesia-Ukraina dan juga diharapkan angklung dapat menjadi bagian dari kurikulum di National Music Academy of Ukraine di Kyiv.
Pertunjukan konser angklung di Kyiv merupakan rangkaian tour Saung Angklung Mang Udjo ke Eropa dalam rangka memperingati lima tahun angklung ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda untuk kemanusiaan dan terlaksama berkat kerjasama antara KBRI Kyiv, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, dan Kantor Perwakilan Indonesia untuk UNESCO di Paris.
Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015