Kalau tidak ambil serupiah pun apa yang ditakutkan, saya pastikan akan saya bantu, kalau itu merupakan kebijakan dan bisa tunjukkan ke saya dan itu betul, saya akan back up penuh."
Makassar (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pemerintah daerah tidak takut membelanjakan dana dalam APBD 2016 sehingga dapat menggerakkan perekonomian.
"Kalau tidak ambil serupiah pun apa yang ditakutkan, saya pastikan akan saya bantu, kalau itu merupakan kebijakan dan bisa tunjukkan ke saya dan itu betul, saya akan back up penuh." kata Presiden dalam Munas V Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia di Makassar, Rabu malam.
Presiden Jokowi mengaku sedih dengan tingkat serapan anggaran yang terjadi saat ini
"Saya agak sedih, duit ada, membelanjakannya kok sulit. Apa masalahnya? Takut apa?," kata Presiden.
Ia menyebutkan dirinya juga pernah jadi wali kota dan gubernur, tidak takut membelanjakan APBD.
Presiden menyebutkan sekarang ini di pemkab kota masih ada uang Rp259 triliun, tidak jauh berbeda pada posisi Agustus yang mencapai Rp270 triliun.
"Duit itu kalau dibelanjakan akan menggerakkan ekonomi rakyat," katanya.
Presiden meminta agar dana dalam APBD 2016 tidak dibelanjakan dan malah disimpan di bank.
"Tiap pagi saya lihat data penyerapan anggaran di daerah, daerah mana yang serapannya rendah," katanya.
Menurut dia, uang itu ditunggu masyarakat. "Kita cari investor agar uang asing masuk. Di sini ada uang yang bisa dibelanjakan tapi kok serpannya rendah," katanya.
Presiden menyebutkan untuk menghindari dana diparkir di bank maka cara tranfer uang akan diubah.
"Daerah yang terlalu banyak menaruh dananya di bank, nantinya yang ditransfer bukan uang tapi surat utang artinya kalau daerah perlu Rp102 miliar hanya itu yang bisa diambil," katanya.
Menurut Presiden, daya beli masyarakat muncul kalau ada belanja pemerintah karena itu pada 2016, segera keluarkan uang dari APBD agar rakyat punya daya beli.
"Kalau terlambat artinya menghambat daya beli masyarakat tapi begitu jalan dibangun, real KA dibangun, itu akan buka lapangan kerja dan tingkatkan daya beli masyarakat," katanya.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015