"Lokasi tersebut merupakan daerah langganan banjir setiap tahun," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, Nasryanto, saat dihubungi dari Payakumbuh, Rabu Malam.
Ia menyebutkan, setidaknya sudah ada 170 rumah di Nagari (desa adat) Sarilamak Kecamatan Harau yang terdata, dimana lokasinya tersebar pada tiga jorong.
Lebih lanjut ia merincikan, 100 berada di Jorong Purbajaya, 50 di Jorong Muaro Ketinggian dan 20 di Jorong Buluh Kasok.
"Hingga kami masih mendata rumah masyarakat yang terendam banjir tersebut," kata dia.
Selain itu, musibah tersebut juga merendam 75 hektar sawah masyarakat setempat.
Pihaknya meminta masyarakat untuk tetapa waspata terhadap bencana mengingat tingginya curah hujan sejak beberapa waktu terakhir.
Ia menyebutkan, semua kecamatan di daerah itu rawan bencana, baik itu banjir ataupun tanag longsor.
Salah seorang masyarakat Sarilamak, Budi Febriandi mengatakan air mulai menggenangi pemukiman masyarakat sejak pagi hari akibat hujan tidak berhenti dari Selasa (24/11) Malam hingga Rabu (25/11) Siang.
"Kondisi itu bertambah parah akibat hujan kembali turun pada sore harinya," kata dia yang juga mantan Wali Nagari (kepala desa adat) Sarilamak itu.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Iklim Sicincin, Sumbar Goeroeh Tjiptanto memperkirakan curah hujan di daerah itu pada Desember 2015 meningkat dengan kategori sedang hingga tinggi.
Menurut dia sifat hujan secara umum masih berada pada kisaran bawah normal hingga normal, namun ada beberapa wilayah diperkirakan sifat hujan atas normal seperti di Kabupaten Agam bagian Barat, Muara Paiti dan Sijunjung.
Pewarta: M R Denya Utama
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015