Jakarta (ANTARA News) - Ahli kesehatan mengingatkan, risiko seseorang menderita penyakit jantung meningkat jika ia memiliki riwayat keluarga yang menderita penyakit serupa, terutama di usia muda.
Oleh karena itu, menurut kardiolog dari rumah sakit Gleneagles, Singapura, Dr Peter Ting, deteksi dini amat disarankan pada kelompok berisiko ini.
"Jika memiliki riwayat keluarga menderita penyakit jantung, sebaiknya segera periksa. Semakin muda orang tua terkena penyakit jantung, maka semakin cepat ia harus melakukan pemeriksaan jantung pada anaknya. Sesegera mungkin," ujar dia dalam temu media di Jakarta, Rabu.
Pemeriksaan ini, kata dia, bertujuan untuk mendeteksi penyakit sebelum menyebabkan masalah kesehatan lebih parah.
Sejumlah pemeriksaan yang bisa anda lakukan antara tes genetik (jika memiliki riwayat keluarga pernah menderita penyakit jantung dan tes darah untuk melihat ada tidaknya pengapuran di pembuluh darah.
Ting menyarankan para pria melakukan pemeriksaan jantung di atas usia 45 tahun. Sedangkan wanita di atas 55 tahun.
Selain riwayat keluarga, sejumlah hal seperti kebiasaan mengonsumsi alkohol, merokok, diabetes, kolesterol tinggi, kurang berolahraga, hipertensi, stres dan kekurangan nutrisi, juga berkontribusi terhadap 90 persen risiko terkena penyakit jantung dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Penyakit jantung terjadi akibat pengerasan dan penyempitan pembuluh darah di jantung. Kondisi ini merupakan penyebab utama kematian dan kecacatan di dunia, termasuk Indonesia.
Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada 2014 menunjukkan, satu dari tiga orang Indonesia meninggal karena menderita penyakit jantung.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015