Pekanbaru (ANTARA News) - Pebalap dari negeri jiran Malaysia menyapu bersih gelar juara pada etape pertama balap sepeda Tour de Siak (TdS) 2015 yang dimulai hari ini, setelah sempat mengalami penundaan karena kabut asap kiriman dari kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
"Mohamad Azwan Zulkifli dari National Council Malaysia Team keluar sebagai juara pertama pada etape pertama TdS kali ini," papar Kasubbag Bagian Pemberitaan dan Pengolahan Data Pemkab Siak, Aris Dharma melalui sambungan telepon genggam dari Pekanbaru, Rabu.
Azwan, lanjut dia, meninggalkan jauh rombongan pembalap lain dengan catatan waktu 03 jam 27 menit 04 detik yang memimpin sejak lap pertama hingga lap terakhir Siak-Dayun-Siak.
Lalu pada bagian belakang Azwan, tersusun formasi kecil sebanyak empat pembalap sepeda menyusul dengan kecepatan tinggi dengan lintasan jalanan lurus dan datar sepanjang 154,18 kilometer.
Mereka adalah Cheku Mochammad Syamil asal Persatuan Basikal Trengganu tiba di posisi dua, kemudian posisi tiga Syofian Nabil Omar asal NSC Malaysia dan Nelson Martin asal CEBU Philipines pada posisi empat dengan perolehan waktu masing-masing 03 jam 29 menit dan 04 detik.
Sementara, kata Aris, pembalap sepeda andalan dari Indonesia National Team yakni Projo Waseso dan Nur Fathoni mereka finis dengan catatan waktu 3 jam dan 30 menit.
"Tim dari Malaysia punya trik tersendiri untuk amankan podium di etape pertama kali ini. Kerjasama yang baik, akhirnya mereka bisa merebut posisi juara. Dengan atur kecepatan melalui tekanan angin, sehingga tak menjadi penghambat laju kecepatan," ucap dia.
Erwin Anwar, Race Director Tour de Siak 2015 mengungkapkan, sebanyak 55 pembalap dari 11 tim balap sepeda baik dalam dan luar negeri menjajal jalanan rute etape pertama 154,18 kilometer yang dimulai dari Istana Asserayah El Hasyimiyah Kota Siak Sri Indrapura menuju Dayun dengan berputar-putar dalam tiga lap.
Tantangan bagi para pembalap pada etape kali ini cenderung lurus dan datar atau bukan berat tanjakan atau tajamnya tikungan, tapi tekanan angin di sepanjang perjalanan melintasi perkebunan kelapa sawit selepas turunan Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah.
Ini menjadi pembeda dengan event balap sepeda lain di Indonesia karena trayeknya yang lurus dan lebar.
"Jalan Siak-Dayun itu, lurus. Sekilas kelihatan mudah, tapi jangan lupa kalau jalan lebar dua jalur itu tekanan anginnya tinggi. Apalagi pembalap yang ada di depan, perlu tenaga ekstra membelah angin di depan," terangnya.
"Kalau mereka jeli dan pandai atur strategi, misalnya terapkan taktik bergantian jadi pimpinan tim di depan, maka kemungkinan besar jadi pemenang. Semacam taktik hemat energi," ucap dia.
Tepat pada pukul 09.00 Wib, seluruh pembalap melakukan start semu. Setelah dilepas Kasrem 031 Wirabima didampingi Bupati Siak Syamsuar dan Wakil Bupati Siak Alfedri ditemani jajaran Forkompinda Kabupaten Siak.
Pukul 12.30 Wib, para pembalap sepeda tergabung dalam Tim CCN Cycling Team, Puslatda Jatim, Custom Cycling Club, BSP Siak, National Team Indonesia, Siak Cyscling Team, KFC, NSC Malaysia, CEBU Cycling Philiphines, ISSI Jakarta, dan Persatuan Lumba Basikal Terangganu finish di Raja Kecik atau depan RSUD Tengku Rafian Siak Sri Indrapura.
Pewarta: M Said
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015