Meulaboh, Aceh (ANTARA News)- Lebih dari 7.000 warga di 12 Kecamatan di Kabupaten Aceh Barat mengungsi karena banjir melanda permukiman mereka sejak Selasa (24/11) menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Menurut Kepala Bidang Pencegahan dan Kedaruratan BPBD Aceh Barat Joni Nuriyanto di Meulaboh, Rabu, banjir masih menggenangi beberapa daerah sampai hari ini.
"Untuk daerah baru hari ini yang laporan kita terima di seputaran Kecamatan Bubon, imbas dari air semalam. Jadi sudah dua desa kita data, Pange dan Layung," katanya.
BPBD sementara tidak mendirikan dapur umum karena kebanyakan warga memilih berlindung dan menunggu air surut di rumah tetangga atau tempat lebih tinggi.
Tim Reaksi Cepat BPBD dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Aceh Barat fokus mempercepat penyaluran logistik bantuan ke daerah-daerah yang terendam.
Tim juga menyiagakan perahu karet di wilayah Kecamatan Woyla Barat karena jalan lintas kecamatan terendam air setinggi 80 sentimeter.
"Akses jalan ke Woyla Barat kemarin terputus, karena itu mereka di sana meminta bantuan rubber boat ke BPBD, sampai hari ini juga seluruh tim masih memantau kawasan-kawasan berpotensi terkurung akibat banjir," kata dia.
Operator Pusat Pengendali Operasi Joni Liandra mengatakan banjir menyebabkan beberapa rumah penduduk dan fasilitas umum di beberapa kecamatan rusak.
Dua rumah warga dilaporkan terbawa arus di Kecamatan Mereubo, dua rumah terbawa arus ke sungai di Kecamatan Woyla dan satu Puskesmas Pembantu terseret air ke sungai di Kecamatan Arongan Lambalek
Selain itu timbunan tanah atau oprit jembatan Krueng Beukah, jembatan di Kecamatan Kaway XVI, jembatan dan jalan di Kecamatan Pante Cereumen tergerus akibat banjir.
BPBD Aceh Barat juga meminta warga mewaspadai kemungkinan air naik lagi karena Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memprakirakan hujan deras disertai petir akan kembali turun.
Pewarta: Anwar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015