"Saya punya keunggulan stroke yang menyulitkan bagi lawan. Saya memberikan bola-bola yang sulit sehingga lawan kesulitan mengembalikannya. Saya kaget saat Srikanth justru membuang bola ke luar lapangan," kata Jonatan selepas pertandingan putaran pertama seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Selasa.
Jonatan menang atas Srikanth dalam pertandingan selama 48 menit dengan skor 21-16, 23-21.
Atlet asal klub Tangkas Jakarta itu mampu mendominasi permainan atas Srikanth yang merupakan pemain peringkat tujuh dunia pada game pertama 5-1, 8-3, 11-5, 14-11, 17-14, hingga menang 21-16.
Jonatan juga berpeluang memenangkan game kedua tanpa adu setting. Atlet berusia 18 tahun itu unggul 7-1. Tapi, Srikanth dapat mengubah pola permainan dan skor imbang 13-13.
"Srikanth tiba-tiba bermain menyerang, sedangkan saya masih bertahan dengan pola permainan yang sama sejak awal game kedua," kata Jonatan.
Meskipun sempat kecolongan poin hingga akhir game kedua, Jonatan mampu membuktikan ketangguhannya dengan menyelesaikan permainan 23-21.
Jonatan berhasil membaca kondisi psikologis Srikanth dan memanfaatkan situasi saat kepercayaan diri atlet India itu turun. Atlet asuhan pelatih Hendri Saputra itu mengaku terpacu dengan keberhasilan rekan sepelatnasnya Anthony Ginting yang berhasil menembus putaran semifinal Hong Kong Terbuka 2015.
"Saya tidak puas dan menjadi lengah pada putaran kedua besok meskipun dapat mengatasi Srikanth. Saya menganggap besok akan kembali menghadapi Srikanth yang merupakan pemain unggulan pertama," kata Jonatan.
Pada pertandingan putaran kedua, Jonatan akan menghadapi atlet Taiwan Kuo Po Cheng.
Selain Jonatan, empat atlet tunggal putra lain Indonesia juga berhasil menembus putaran kedua turnamen berhadiah total 120 ribu dolar AS itu. Empat atlet itu adalah Anthony Ginting, Andre Kurniawan Tedjono, Ihsan Maulana Mustofa, dan Firman Abdul Kholik.
Sementara, lima atlet lain Indonesia Fikri Ihsandi Hadmadi, Wibowo Kho Henrikho, Sumakta Evert, Kaesar Akbar, dan Muhammad Bayu Panghisthu.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015