PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon pada Senin (23/11) menyampaikan keprihatinannya yang mendalam mengenai laporan tentang pembunuhan lima pengungsi Sudan di dekat perbatasan Mesir-Israel.
Ban mendesak Mesir "agar melancarkan penyelidikan sepenuhnya" mengenai peristiwa tragis tersebut, kata seorang juru bicara PBB kepada wartawan di Markas Besar PBB, New York.
Sebagai jawaban atas pertanyaan yang berkaitan dengan pengungsi, Juru Bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan dalam taklimat harian bahwa "Sekretaris Jenderal PBB itu tetap sangat terganggu oleh laporan tersebut".
Lima pengungsi Sudan yang berusaha menyeberangi Mesir untuk memasuki Israel ditembak hingga tewas dan enam pengungsi lagi cedera di perbatasan oleh pasukan Mesir pada Senin (23/11), kata beberapa laporan.
Tragedi itu terjadi lebih dari satu pekan setelah 15 lagi pengungsi Sudan ditembak hingga tewas dan delapan orang cedera oleh pasukan keamanan Mesir di Sinai di perbatasan Mesir-Israel, kata Dujarric.
""Sekretaris Jenderal mendesak Pemerintah Mesir agar melancarkan penyelidikan penuh untuk membuat jernih peristiwa tragis ini, menjamin pertanggung-jawaban dan mencegah terulangnya peristiwa serupa," kata juru bicara tersebut, sebagaimana diberitakan Xinhua, Selasa pagi.
Ada sebanyak 50.000 migran Afrika yang saat ini berada di Israel, kebanyakan dari mereka tidak memiliki status resmi, kata beberapa laporan.
Pagar perbatasan yang dilengkapi dengan sensor yang memberi peringatan mengenai upaya penyusupan didirikan pada 2012. Pagar itu dibuat untuk menghalangi arus migran Afrika dan, sampai tingkat yang lebih rendah, menghentikan penyelundupan bahan yang diawali dari Sinai ke dalam wilayah Israel, kata beberapa laporan.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015