Penghargaan untuk insan yang mendedikasikan hidupnya demi perfilman itu menjadi Piala Citra ketujuh bagi George.
"Saya pernah dapat tiga untuk editor dan tiga untuk kameramen. Ini saya maknai sebagai sebuah perjalanan panjang saya di dunia perfilman yang dihargai oleh panitia. Itu saja," jawab George singkat usai menerima penghargaan.
George menilai, saat ini sangat mudah bagi generasi muda untuk berkarya dengan dukungan teknologi dan kecanggihan peralatan yang ada oleh sebab itu, generasi masa kini harusnya terus kreativ dan selalu berkarya.
Di usia 18 tahun, George sudah menjadi editor dalam film, film suntingannya adalah Seputih Hatinya, Semerah Hatinya (1982), yang dibintangi Christine Hakim. Nama George kian melambung saat menjadi penata kamera pada film Tjoet Njak Dhien (1988). Dia pun menyabet Piala Citra untuk ketiga kalinya setelah Doea Tanda Mata (1985) dan Ibunda (1986).
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015