Siti yang disutradarai Eddie Cahyono keluar sebagai Film Terbaik tahun ini. Piala Citra diberikan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan dan diterima Ifa Isfansyah selaku produser dan Eddie Cahyono sang sutradara di atas panggung.
"Bahagia sekali menerima penghargaan ini, kami tidak pernah menyangka mendapat pernghargaan ini," kata Eddie usai menerima Piala Citra.
Melalui Siti, Eddie ingin agar perempuan berani memilih. Dalam film tersebut Siti digambarkan sebagai sosok perempuan yang tinggal di tepi Pantai Parangtritis, dia menjadi tulang punggung keluarga karena suaminya lumpuh.
Atas keadaan itu, Siti pun memilih untuk menjadi penjual peyek jingking di siang hari dan bekerja di karaoke saat malam hari.
Dalam kesempatan yang sama, produser Ifa Isfansyah mengaku tak menyangka bisa masuk nominasi apalagi memenangkan Piala Citra. Meski sudah tayang di sekitar 20 festival film, pihaknya belum merilis film ini di jaringan bioskop Tanah Air.
"Senang sebenarnya udah dirilis setahun lalu. Sudah ke 20 festival film. Pada awalnya kami tidak pernah berpikir film ini bisa masuk FFI," katanya.
"Siti" unggul dari "A Copy of My Mind", "Guru Bangsa Tjokroaminoto", "Mencari Hilal", dan "Toba Dreams".Selain Film Terbaik, "Siti" juga meraih tiga penghargaan lain dalam kategori Penata Musik Terbaik dan Penulis Skenario Asli Terbaik.
Sebelumnya, film Siti sukses mendapatkan penghargaan Best Performance di Singapore International Film Festival 2014, kemudian Best Scripting di Shanghai International Film Festival ke-18 tahun 2015, film Panjang Terbaik di Apresiasi Film Indonesia AFI 2015. Bahkan film SITI mampu menembus festival bergengsi di luar negeri seperti di Italia, Amerika Utara, Belanda.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015
