Denpasar (ANTARA News) - Menteri Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman menawarkan dana insentif minimal Rp50 juta bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang mengembangkan teknologi informasi berbasis Open Source Software (OSS). "Bantuan modal itu berasal dari dana APBN di kementerian ristek," kata Kusmayanto di sela Asia Open Source Software Symposium (AOSSS) VIII yang diselenggarakan, di Denpasar, Bali, Selasa. Program ini, ujarnya, termasuk dalam Start up Capital Program untuk UKM yang sudah lama dijalankan antara lain pada UKM yang mengembangkan teknologi agro, tapi sekarang diperluas juga ke bidang TI, khususnya OSS. Sementara itu, Staf Ahli Menristek bidang TI, Richard Menko menambahkan, UKM yang bisa dipertimbangkan untuk mendapatkan dana tersebut adalah yang memang layak. Layak itu berarti UKM yang inovatif dan usahanya berdampak besar bagi perkembangan teknologi informasi nasional atau mengurangi impor software dalam negeri, ujarnya. Program start up, urainya, berangkat dari keinginan pemerintah bagi munculnya perusahaan-perusahaan kecil yang inovatif dan berbasis kemampuan lokal namun memerlukan modal. Sementara itu, Dirjen Industri Alat Transportasi dan Telematika Deperin Dr Budi Darmadi mengatakan, industri TI adalah jenis produk yang pertumbuhannya termasuk sangat tinggi. Tiga tahun terakhir pertumbuhan industri TI mencapai 10-11 persen, di mana pada 2005 sekitar 13 persen, 2006 10,5 persen, ujarnya. Sementara rata-rata pertumbuhan industri hanya sekitar 5-6 persen. Open Source sendiri merupakan software yang berbasis pada kode-kode terbuka, dapat dimanfaatkan secara gratis oleh siapapun dan dikembangkan sendiri menjadi berbagai aplikasi lainnya.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007