"Sebagai bagian dari bangsa Indonesia, warga Muhammadiyah hendaknya menggunakan hak politiknya secara cerdas, arif, bertanggung jawab dan mandiri serta dapat menjadi teladan bagi masyarakat," kata Haedar di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan warga Muhammadiyah hendaknya tetap menjaga kenetralan sesuai Khittah Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.
"Muhammadiyah mendukung pelaksanaan pilkada serentak sebagai bagian dari proses demokrasi untuk memilih kepala daerah secara demokratis dan konstitusional," katanya.
Haidar juga mengimbau masyarakat umum menggunakan hak politik secara aktif, cerdas, bertanggung jawab, mandiri dan tidak terpengaruh politik uang serta menjaga kerukunan dan menghormati perbedaan.
Kepada penyelenggara pemilihan umum kepala daerah, Haedar berpesan agar mereka menjamin pelaksanaan pemilihan umum yang tepat waktu, aman dan lancar.
Selain itu, menurut dia, penyelenggara pilkada mesti netral, amanah, obyektif, adil, transparan dan independen.
Para aparatur keamanan dan pemerintah daerah juga diharapkan dapat menjaga netralitas, keamanan dan ketertiban penyelenggaraan pilkada.
Muhammadiyah juga mengimbay para calon pemimpin daerah yang ikut pilkada bersaing secara sehat, tidak menggunakan politik uang, tidak memaksakan kehendak, tidak memecah belah persatuan bangsa serta bersikap ksatria, siap menang dan kalah.
"Selama kampanye hendaknya mengedepankan sosialisasi program secara edukatif, santun, tidak menebarkan kebencian kepada pihak lain baik secara lisan ataupun perbuatan serta menjaga kebersihan lingkungan," katanya.
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015