Batam (ANTARA News) - Ratusan rumah permanen dan semi permanen tidak berizin di Kawasan Jodoh Kota Batam, Senin pagi digusur ratusan petugas gabungan dari unsur Satpol PP, Ditpam BP Batam, TNI, dan Polri.
Proses penggusuran yang direncanakan sejak Senin pagi sempat memanas setelah warga menolak dan menghadang petugas yang akan meratakan bangunan-bangunan tersebut.
"Kami sudah lama di sini. Jangan karena kepentingan pengusaha main gusur-gusur saja. Kami juga warga Batam," teriak warga yang menghalang-halangi petugas.
Petugas yang turun juga dilengkapi dengan alat berat dan water canon untuk menghalau warga yang menghalang-halangi proses penggusuran.
Meskipun sempat dihalang-halangi ratusan warga penghuni rumah-rumah tersebut dengan membawa peralatan seadanya, namun petugas terus maju melakukan penggusuran.
Sampai Senin siang, proses penggusuran dengan menggunakan alat berat masih berlanjut. Sejumlah warga masih berupaya menyelamatkan barang-barang berharga yang bisa diselamatkan.
Sejumlah orang tua dan anak-anak yang ada pada lokasi tersebut juga nampak menangis dan histeris. Mereka bingung hendak kemana pindah setelah rumah diratakan.
"Kami tidak tahu lagi harus kemana. Tidak ada lagi tempat kami, apalagi musim hujan. Ini tiba-tiba kami digusur," kata warga Ida.
Lurah Jodoh Batam, Iman Tohari mengatakan, sebenarnya sudah mengusulkan agar penggusuran ditunda mengingat sebenatr lagi pemilu berlangsung.
"Kami kecewa, karena sudah kami sampaikan untuk ditunda sampai pemilu," kata dia.
Pada sekitar kawasan yang digusur merupakan wilayah komersial dengan sejumlah hotel tinggi yang sudah berdiri.
Berdasarkan informasi, pemilik lahan yang ditempati tersebut juga akan membangun gedung bertingkat untuk kepentingan komersial.
Pewarta: Larno
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015