...keunikan dan keanekaragaman gastronomi Indonesia ini makin tergerus oleh waktu dan zaman serta perubahan pola gaya hidup masyarakat sehingga perlu upaya perlindungan...
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak lima destinasi wisata kuliner unggulan 2015 diluncurkan di Jakarta sebagai salah satu upaya mengembangkan potensi gastronomi dan mengidentifikasi langkah pelestarian makanan tradisional serta sebagai upaya pengembangan usaha makanan Indonesia menghadaapi era globalisasi.
Lima destinasi wisata kuliner itu diluncurkan oleh Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya setelah acara Dialog Gastronomi Nasional yang diselenggarakan oleh Akademi Gastronomi Indonesia (AGI) di Jakarta, Senin.
Menpar ketika membuka Dialog Gastronomi Nasional mengatakan Indonesia punya potensi besar dalam mengembangkan gastronomi dengan keunikan dan keanekaragaman yang bersumber dari etnik dan budaya suku yang ada di bumi nusantara ini.
"Indonesia sejak Abad XV sudah terkenal ke mancanegara sebagai sumber rempah-rempah dunia dan dikenal pula dengan hidangannya yang beragam dan unik. Sayangnya, keunikan dan keanekaragaman gastronomi Indonesia ini makin tergerus oleh waktu dan zaman serta perubahan pola gaya hidup masyarakat sehingga perlu upaya perlindungan agar berkembang dan mampu bersaing di era globalisasi saat ini," kata Menpar Arief Yahya.
Kemenpar tahun ini menetapkan lima destinasi wisata kuliner unggulan yakni Bandung, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan Bali berdasarkan enam kelayakan.
Enam kelayakan itu yakni; produk dan daya tarik utama; pengemasan produk dan even; kelayakan pelayanan; kelayakan lingkungan; kelayakan bisnis; serta peranan pemerintah dalam pengembangan destinasi wisata kuliner.
Jumlah tersebut diharapkan akan terus bertambah seiring dengan meningkatnya kesiapan dan komitmen pemerintah daerah dalam mengembangkan potensi wisata kuliner di daerahnya masing-masing.
Wisata kuliner memiliki potensi ekonomi yang besar, pada 2013 kontribusi nilai tambah bruto sektor kuliner sebesar Rp208,6 triliun dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 4,5 persen dari 2012-2013.
Sektor kuliner juga menyerap tenaga kerja sebesar 3,7 juta orang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar, 26 persen. Unit usaha yang tercipta dari sektor ini tercatat sebesar 3,0 juta dengan rata-rata pertumbuhan 0,9 persen.
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015