Jambi (ANTARA News) - Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, masuk nominasi "New9Wonderfull of Indonesia" dengan kategori gunung terindah.
"Awalnya hanya Danau Gunung Tujuh yang masuk nominasi, tapi setelah diupayakan dan diyakinkan dengan sejumlah pertimbangan, Gunung Kerinci akhirnya bisa masuk juga dalam nominasi untuk kategori gunung terindah," kata Kepala Bidang Destinasi Wisata Provinsi Jambi, Guntur di Jambi, Minggu.
Dikatakan Guntur, Gunung Kerinci masuk nominasi "New9Wonderfull of Indonesia" yang digelar lembaga World Wonderful (WoW) itu telah melalui kesepakatan dan juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) serta Taman Wisata Dunia.
"Sudah MoU (nota kesepahaman), sekarang tinggal menunggu penilaian yang dilakukan secara voting umum atau drawing dan dapat dilakukan di website voting dari pihak penyelenggara," kata Guntur menjelaskan.
MoU itu, kata Guntur, dilakukan untuk mengawal program konservasi yang berkelanjutan dan juga bagaimana sektor pariwisata itu dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Ini nanti akan berdampak langsung pada ekonomi masyarakat di sekitar kawasan taman wisata Gunung Kerinci itu," katanya.
Dijelaskannya, Gunung Kerinci (3805 mdpl) yang merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Indonesia itu akan bersaing dengan tujuh gunung terindah di Indonesia yang juga masuk nominasi, seperti Gunung Rinjani, Gunung Semeru dan lainnya.
"Kita optimis Gunung Kerinci di tetapkan menjadi New9Wonderfull of Indonesia, tapi tentunya ini juga harus ada dukungan masyarakat Jambi," ujar Guntur.
Guntur mengatakan, Gunung Kerinci yang merupakan destinasi wisata alam eksotis itu saat ini telah menjadi favorit para wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik.
Bahkan, para wisatawan dari berbagai negara yang mengunjungi Gunung Kerinci itu kini datang secara berkelompok atau grup dan komunitas.
"Gunung Kerinci punya daya tarik tersendiri, dengan itu kita berharap pariwisata di Kerinci terus mendunia dan banyak dikunjungi turis asing," katanya menambahkan.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015