"Ini soal sederhana sebenarnya tetapi tidak setiap orang atau calon sanggup melakukannya, meski dengan cara hadir di dalam acara terbuka berupa deklarasi yang dilakukan pihak lawan," ujar Faisal di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, langkah Rachmat Gobel itu luar biasa, di tengah sulitnya sebuah keteladanan dan kejujuran dapat diwujudkan oleh para pihak yang mencalonkan diri guna menakhodai organisasi besar seperti Kadin.
"Ini bukti Rachmat Gobel memiliki keunggulan moral. Saya kira Rachmat Gobel memang dalam kelasnya sebagai calon ketua umum Kadin yang paling pantas serta bisa diterima luas oleh anggota Kadin," kata Faisal.
Sosok Rachmat Gobel, katanya, dikenal santun dan sederhana sehingga modal kepribadiannnya itu telah membuat hubungan personalnya dengan banyak pihak, termasuk pemerintah, kerap baik serta jauh dari konflik.
"Rachmat Gobel cermin pengusaha nasional yang unggul dan menjadi besar dengan tekad maupun kemampuannya," katanya.
Munas VII Kadin bertema "Memperkuat Daya Saing Ekonomi Nasional dan Daerah melalui Pembangunan Industri yang Kuat, inovatif, dan Berkelanjutan".
Agenda utama munas membuat rumusan program kerja strategis dan memilih ketua umum Kadin untuk lima tahun mendatang, menggantikan masa bakti kepemimpinan Suryo Bambang Sulistio di Kadin pada 2010-2015.
Munas dijadwalkan akan dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Senin (23/11).
Hingga kini dua tokoh yang selama ini berkiprah di Kadin sudah menyatakan pencalonannya menjadi ketua umum, yakni pengusaha dan mantan Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani.
Calon lain yakni Ketua Komite Tetap Hubungan Kerjasama Lembaga Luar Negeri Kadin Maxi Gunawan telah membatalkan pencalonannya. Maxi mendukung dan bergabung dengan Rachmat Gobel.
Rachmat Gobel pernah menjadi Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Logam, Mesin, Kimia, dan Elektronika di masa kepemimpinan Aburizal Bakrie, serta dua kali berturut-turut dipercaya sebagai Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri, Teknologi, dan Kelautan saat Mohammad S Hidayat memimpin Kadin.
Pewarta: Budi Setiawanto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015