Hong Kong (ANTARA News) - Juara dunia dua kali Carolina Marin asal Spanyol meraih gelar keenamnya untuk tahun ini di Hong Kong Terbuka, Minggu, setelah mengalahkan pebulu tangkis Jepang Nozomi Okuhara dengan perjuangan ketat maraton tiga set.
Epik babak final selama 84 menit -- pertandingan terpanjang di kompetisi tunggal putri turnamen ini -- memaksa pebulu tangkis nomor satu dunia itu mendapat enam match poin sebelum akhirnya menang 21-17, 18-21, 22-20.
Setelah menang pada set pertama, Marin tertinggal tujuh poin di set kedua. Pebulu tangkis Spanyol itu tampak di jalur untuk meraih kemenangan pada awal set ketiga sampai rival Jepangnya bangkit pada saat-saat terakhir.
"Saya pikir itu adalah pertandingan yang sulit. Dia mampu bangkit dengan baik di akhir permainan, tapi saya mencoba untuk tetap tenang dan berpikir hal-hal positif bahwa saya bisa mengalahkannya," kata Marin.
Marin telah melewati tahun yang kuat, mempertahankan gelarnya di Kejuaraan Dunia pada Agustus dan menembaki peringkatnya dari nomor delapan ke peringkat teratas dunia.
Okuhara meraih gelar pertamanya di turnamen Super Series di Jepang pada September, setelah mengalahkan rekan senegaranya Akane Yamaguchi dalam babak final sesama Jepang.
Pebulu tangkis berusia dua puluh tahun itu sebelumnya mengalahkan Marin, pada semifinal tahun lalu, tapi ia kemudian gagal meraih gelar juara setelah dikalahkan Tai Tzu-ying asal Taiwan.
"Saya tidak bisa menang, tapi saya memiliki keyakinan karena saya masih berhasil mengejar ketinggalan (di set ketiga) dengan Marin, yang merupakan pebulu tangkis nomor satu dunia," kata Okuhara.
Di nomor tunggal putra, mantan pebulu tangkis nomor satu dunia Lee Chong Wei akan menghadapi Tian Houwei asal Tiongkok, saat ini peringkat kesepuluh, kemudian pada Minggu berjuang untuk gelar Super Series ketiganya secara berturut-turut .
Lee mengalahkan pebulu tangkis yang belum dikenal asal Hong Kong Angus Ng di babak semifinal, yang menghibur penonton tuan rumah ketika ia mengalahkan legenda bulu tangkis Cina Lin Dan di putaran kedua.
Lee memburu kemenangan setelah meraih gelar juara secara beruntun di Tiongkok dan Prancis dengan penampilannya yang kuat pada awal tahun ini pasca-larangan selama delapan bulan akibat doping.
Penampilan terbarunya membungkam kalangan kritikus yang mempertanyakan apakah atlet berusia 33 tahun - yang telah mendominasi sirkuit bulu tangkis selama hampir satu dekade - telah melewati masa puncaknya, dan ia memiliki harapan yang jelas untuk fase berikutnya di Olimpiade tahun depan dan akhirnya merebut emas.
Lee telah memiliki dua medali perak - dari Olimpiade London dan Beijing - dimana pada dua kesempatan itu ia dikalahkan oleh riuvalnya Lin Dan yang menjadi juara.
Tian, mantan juara dunia junior, tidak pernah meraih juara pada event besar, tapi berhasil sampai ke babak final Kejuaraan Asian tahun ini, dan dikalahkan rekan senegaranya Lin, demikian AFP melaporkan.
(D011)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015