... terkadang memang HMI bersifat destruktif....Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Muhammad A Mursyid, mengharapkan Kongres ke-29 HMI yang digelar di Pekanbaru, Riau, tidak memakan waktu yang lama seperti pada helatan sebelumnya di Jakarta.
"Saya berharap kongres berjalan tidak lama, tidak seperti saya yang dipilih (sampai) sebulan lamanya," kata Mursyid saat membuka Kongres ke-29 HMI di Pekanbaru, Minggu.
Kegiatan yang dibuka Wakil Presiden, Jusuf Kalla, itu dijadualkan berlangsung pada 22-26 November.
Namun belum dimulai kegiatan, sudah terjadi kericuhan peserta HMI yang memblokade Jalan Sudirman Pekanbaru, Minggu (21/11) karena merasa ditelantarkan panitia. Menurut Mursyid, terkadang memang HMI bersifat destruktif.
Tapi hal itu terjadi, kata dia, hanyalah semangat yang melatarbelakangi karena kawan-kawan datang dari jauh.
"Mudah-mudahan tuan rumah bisa menerima dengan baik," ujarnya.
Dikatakan dia, baik-buruk Indonesia tergantung pada HMI. Maka pada kongres HMI ini orang melihat bagaimana forum puncak fungsionaris organisasi ini.
Untuk alumni HMI, dia berharap nanti akan ada presiden. Sampai saat ini yang tertinggi baru Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Tapi hal itu terjadi, kata dia, hanyalah semangat yang melatarbelakangi karena kawan-kawan datang dari jauh.
"Mudah-mudahan tuan rumah bisa menerima dengan baik," ujarnya.
Dikatakan dia, baik-buruk Indonesia tergantung pada HMI. Maka pada kongres HMI ini orang melihat bagaimana forum puncak fungsionaris organisasi ini.
Untuk alumni HMI, dia berharap nanti akan ada presiden. Sampai saat ini yang tertinggi baru Jusuf Kalla sebagai wakil presiden.
Para ketua umum atau pengurus lain HMI banyak yang berkiprah di perpolitikan nasional, dan ada juga yang tersandung kasus hukum.
Di antaranya adalah Anas Urbaningrum, yang divonis delapan tahun penjara pada 24 September 2014, atas dakwaan yang dinilai terbukti di pengadilan tentang korupsi, gratifikasi, dan pencucian uang pada Proyek Hambalang.
Pewarta: Bayu Adha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015