Gempa susulan itu berkekuatan 4,7 Skala Richter (SR), terjadi pada Minggu sekitar pukul 00.44 WITA dini hari, kata Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Klas 1 Kupang, Sumawan kepada Antara di Kupang, Minggu.
Gempa susulan itu berlokasi pada 8.25 Lintang Selatan (LS) - 125.14 Bujur Timur ( BT) dengan pusat gempa pada 48 km Timur Laut Alor. Gempa ini dengan berkedalaman 10 km.
Bupati Alor Amon Djobo yang dihubungi secara terpisah mengatakan warga Alor Timur seperti di Maritaing, masih enggan untuk tinggal di dalam rumah karena takut terjadinya gempa susulan.
"Meskipun intensitas gempa terus menurun sejak gempa kuat pertama pada Rabu (4/11), masyarakat masih tetap trauma sehingga memilih berada di luar rumah," katanya.
Selain itu, warga Alor, khususnya di Alor bagian Timur masih trauma dengan gempa bumi serupa pada tahun 1991 lalu.
Gempa dahsyat berkekuatan 7,2 SR pada 1991 itu mengakibatkan 28 orang tewas, sementara gempa yang terjadi saat ini, tidak meminta korban, kecuali menghancurkan pemukiman penduduk serta fasilitas umum lainnya.
Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015