"Dengan menanggung beban yang berat dan penyesalan yang dalam, kami secara tulus memohon maaf kepada semua pihak," kata KEtua Badan Pengawas Kebun Binatang Surabaya, Hery Purwanto kepada Antara di Surabaya, Minggu.
Sebetulnya, pihaknya hanya berharap memperoleh SK Kepanitiaan dari Pemkot Surabaya sebagai pemilik tunggal Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) KBS. Tanpa SK tesebut, pihaknya tidak mempunyai legalitas dan keleluasaan untuk bergerak.
"Itu tidak kami dapatkan dari Pemkot Surabaya," ujarnya.
Akibatnya serangkaian kegiatan yang sudah dipersiapkan batal dilaksanakan. Padahal kegiatan itu merupakan peluang untuk membangun kembali kejayaan KBS yang beberapa tahun terakhir mengalami keterpurukan.
"Kami menemukan momentumnya yaitu pada saat KBS akan genap berusia 100 pada 31 Agustus 2016," ujarnya.
Adapun kegiatan yang batal dilaksanakan yakni lomba desain dan bisnis model yang akan mengubah secara signifikan Lansekap dan arsitektural KBS, lengkap dengan Perencanaan Bisnisnya (Bussines Plan).
Peserta lomba yang telah mendaftar mencapai 40 tim. Lomba ini menantang para arsitek/desainer lansekap/ahli bisnis-keuangan untuk berkreasi dalam membangun KBS Baru.
"Dengan perasaan hancur kami harus mengubur mimpi kami melakukan re-disain KBS dengan bantuan Anda sekalian, yang kami yakin Anda semua telah mengeksplorasi berbagai ide untuk memenuhi tantangan kami. Kepada tim yang telah membayar uang pendaftaran segera kami kembalikan," ujarnya.
Selain itu kegiatan berupa penerbitan buku "Satoes Tahoen KBS Menjadi Identitas Kota", Rally mobil 3 Ikon Kota Surabaya, Pameran Foto 100 Tahun KBS, berbagai pergelaran seni-budaya dan lomba untuk siswa/keluarga dan malam resepsi/puncak acara HUT 100 KBS yang rencananya akan dihadiri Presiden RI.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015