Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertahanan (Menhan), Juwono Sudarsono, mengatakan bahwa peran Amerika Serikat (AS) menjadi penting dalam menjaga stabilitas keamanan laut di wilayah Asia Pasifik (Aspas), khususnya untuk mengamankan jalur investasi dan perdagangan, tanpa harus menghadirkan kekuatan militernya. "Saat ini dominasi pengamanan laut, khususnya di Asia Pasifik masih dipegang oleh AS. Jadi, kita berharap AS lebih mengoptimalkan pengamanan jalur investasi dan perdagangan di kawasan tersebut," ujarnya di Jakarta, Selasa. Menhan mengemukakan hal itu menjawab pertanyaan ANTARA News seputar agenda pertemuannya dengan kepada Kepala Staf Gabungan Militer AS, Jenderal Peter Pace. Selama di Indonesia, Pace juga melakukan pertemuan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Widodo AS, serta Panglima TNI, Marsekal TNI Djoko Suyanto. Di temui usai menjadi pembicara kunci pada seminar "Pembentukan Pengawal Laut", Juwono yang mantan Duta Besar RI untuk Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia itu mengatakan, ada empat kekuatan ekonomi dunia, yakni AS, Jepang, Korea Selatan dan Cina, yang menggunakan sebagian besar laut di kawasan Asia Pasifik sebagai jalur investasi dan perdagangannya. AS, Jepang, Korsel dan Cina menggunakan jalur laut di kawasan Asia Pasifik yang paling intensif guna menyokong urat nadi perekonomian negara-negara tersebut. Jalur perdagangan negara-negara itu menjadi penting, karena menyambungkan aktivitas bisnis mulai dari negara-negara di Timur Tengah, Asia Tenggara, hingga Australia dan Selandia Baru. Bagi AS sendiri, stabilitas kawasan laut Asia Pasifik sangat penting mengingat selama ini defisit neraca pembayaran AS rata-rata sebesar 500 miliar hingga 600 miliar dollar AS per tahun dibayar melalui investasi yang dilakukan Jepang, Korsel dan Cina. "Wajar AS harus membantu pengamanan laut di kawasan Asia Pasifik, tanpa harus menghadirkan kekuatan militernya, melainkan dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana untu meningkatkan daya mampu masing-masing negara yang menjadi bagian dari jalur perdagangan dunia tersebut termasuk Indonesia," kata Juwono, yang mantan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas). Indonesia juga kembali menegaskan bahwa pendelegasian keamanan laut di kawasan Asia Pasifik akan lebih terjamin dengan melibatkan dan meningkatkan kemampuan negara-negara kawasan, dibandingkan jika AS menghadirkan kekuatan militernya. "Saya akan sampaikan kepada Pace bahwa bantuan berupa sarana prasarana dari AS dapat meningkatkan kemampuan TNI, khususnya angkatan laut, Departemen Perikanan dan Kelautan, untuk mengamankan wilayah laut Indonesia yang 38 persen menjadi jalur perdagangan internasional," demikian Juwono Sudarsono.

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007