Jakarta (ANTARA News) - Meminta pasangan hidup atau kekasih untuk menulis dengan tangan akan mengungkapkan secara jujur status cinta dia kepada pasangannya, kata pakar grafologi Deborah Dewi.
"Dalam tulisannya, cobalah perhatikan, adakah kalimat yang polanya rusak. Misalnya, yang tadinya hurufnya lurus-lurus, tahu-tahu ada yang berbeda atau ada spasi yang berbeda dalam kalimatnya, atau ada spot kalimatnya yang berantakan," ujar Deborah di Jakarta, Sabtu.
Perhatikan pula huruf-huruf si penulis tulisan, adakah huruf yang ditebalkan.
Menurut Deborah, bila hal-hal seperti itu ditemukan, maka kemungkinan si penulis sedang berbohong kepada pasangannya.
"(kalimat yang rusak atau ada yang ditebalkan) berarti ada konflik antara apa yang sang penulis pikirkan dan sampaikan. Ini tanda dia bohong," kata dia.
Deborah menuturkan, kejujuran atau kebohongan seseorang dapat diketahui melalui hasil analisis tulisan tangan orang.
Apakah karakter aslinya selaras dengan karakter yang dia tampilkan?
"Tulisan tangan sendiri adalah hasil interaksi dari banyak struktur dan sirkuit di otak. Itulah mengapa jika tidak memiliki tangan, seseorang masih bisa menulis dengan kaki, mulut atau bahkan anggota tubuhnya."
"Karena semua digerakkan oleh otak, maka tulisan tangan bisa dianalisis untuk melihat kepribadian penulisnya," pungkas dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015