Kuala Lumpur (ANTARA News) - Indonesia meminta kemitraan ASEAN-Amerika Serikat (AS) berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas kawasan di Laut Tiongkok Selatan.
"Semua pihak harus mencegah kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan tensi, mengutamakan mood of cooperation daripada mood of rivalries, menghormati hukum internasional dan kebebasan navigasi," kata Presiden Jokowi pada KTT ke-3 ASEAN-AS di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC), Sabtu.
Menurut Presiden, kemitraan strategis ASEAN-AS yang sudah terjalin selama hampir 40 tahun menunjukkan semakin kokohnya hubungan keduanya.
Presiden Jokowi juga menyatakan perlunya peningkatan kerja sama penanganan perubahan iklim.
"Kemitraan ASEAN-AS perlu diarahkan pula untuk pencapaian komitmen masing-masing negara terhadap isu perubahan iklim," kata Presiden.�
Presiden juga menilai COP 21 di Paris harus sukses, di samping harus mengedepankan komitmen setiap negara.
Jokowi kembali menegaskan komitmen Indonesia untuk mengurangi 29 persen emisi di bawah "business as usual" pada 2030.
"Pengurangan dapat mencapai 41 persen dengan kerja sama internasional," kata Presiden.�
Terkait masalah pencurian ikan atau "Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUU Fishing)", Presiden Jokowi berharap kemitraan ASEAN-AS dapat ditujukan bagi pemberantasan IUU Fishing.
Presiden menyampaikan, akibat IUU, Indonesia yang dua pertiga wilayahnya lautan, selama bertahun-tahun rugi tiga juta ton ikan atau Rp300 triliun setiap tahun.
Pesiden Jokowi menambahkan "IUU Fishing" terbukti pula berkaitan dengan perederamn narkotika, penyelundupan dan perbudakan manusia, serta kejahatan trans-nasional lainnya.
Presiden juga menyambut baik kepemimpinan AS dalam pertemuan masalah Suriah di Wina, Austria, Oktober lalu.
Menurut Presiden, untuk mendapatkan solusi terbaik atas masalah Suriah, diperlukan pendekatan bersama.
Dia juga menyerukan pentingnya menanamkan nilai-nilai kemajemukan, toleransi dan moderasi, selain mendorong peningkatan kerja sama memerangi terorisme dan ekstremisme.
Presiden mengapresiasi dukungan AS terkait prakarsa Indonesia mengenai draft kerja sama maritim kawasan atau EAS Statement on Enhancing Regional Maritime Cooperation.
"Bersama kita upayakan agar draft tersebut dapat disetujui semua Negara EAS," kata Presiden.
KTT ke-3 ASEAN-AS itu dihadiri Presiden Amerika Serikat Barack Obama, PM Malaysia Najib Abdul Razak selaku Ketua ASEAN dan Kepala Negara/Kepala Pemerintahan Negara di ASEAN.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015