Sayangnya, saya harus mengganti sayap depan lagi karena kembali terlibat insiden dengan pebalap lain."

Semarang (ANTARA News) - Pebalap nasional Rio Haryanto gagal meraih hasil maksimal di race kedua (sprint race) lomba balap mobil seri kesepuluh Grand Prix (GP) 2 Series di Sirkuit Internasional Sakhir Bahrain, Sabtu, akibat dua kali insiden kerusakan sayap mobilnya.

Cep Goldia, Media Relations Rio Haryanto, dalam surat elektroniknya, Sabtu petang, mencatat bahwa Rio Haryanto yang tergabung di tim Campos Racing berpeluang besar menjadi juara pada race ini, tetapi yang bersangkutan terlibat dua insiden di lintasan yang terpisah.

Akhirnya akibat insiden tersebut, pebalap asal Solo, Jawa Tengah, itu masuk garis finis pada urutan ke-18 dengan catatan waktu 43:51.605 dari 23 kali putaran, sedangkan rekan satu timnya asal Prancis Arthur Pic menempati urutan ke-16 dengan catatan waktu 43:40.256.

Juara pada "sprint race" di Bahrain ini dipegang pebalap asal Rusia Time M. Evans dengan catatan waktu 42:51.663, sedangkan juara kedua ditempati Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix dengan catatan waktu 42:53.526, sedangkan posisi ketiga ditempati A Lynn dari tim DAMS dengan catatan waktu 43:09.152.

Perlombaan GP2 yang dikenal kompetitif lagi-lagi menghadirkan persaingan ketat antarpebalap. Selepas start menuju tikungan pertama, Rio yang berkomitmen memilih sisi dalam terlibat insiden dengan Nobuharu Matsushita (ART Grand Prix).

Tak lama kemudian, juara umum Formula Renault 3.5 2015, Oliver Rowland (Status Grand Prix), mengalami kecelakaan besar dan safety car diturunkan.

Rio yang mengalami kerusakan sayap depan segera masuk pit di akhir lap pembuka dan memulai perjuangannya menyalip pembalap lain satu per satu. Sayangnya, ia terlibat insiden dengan Andre Negro (Arden International).

Rio pun harus kembali mengganti sayap depan. Di penghujung balapan, Rio finish di posisi ke-18 karena terpaksa kehilangan waktu di pit dua kali.

Kecepatan Rio sebenarnya nampak terlihat di sepanjang lomba. Meski telah dua kali mengganti sayap depan dan kondisi mobil tidak prima, Rio masih mampu mencatat lap tercepatnya di fase akhir lomba.

Rio Haryanto mengatakan, peluang menjadi juara awalnya terbuka sangat lebar hingga saat dirinya terhimpit di tikungan pertama.

"Saya pun segera masuk pit untuk mengganti sayap depan dan berjuang menyalip satu-satu per satu pebalap lain. Sayangnya, saya harus mengganti sayap depan lagi karena kembali terlibat insiden dengan pebalap lain," katanya.

Ia menimpali, "Salah satu hal positif yang bisa dipetik dari balapan ini adalah kecepatan mobil masih kencang meski telah mengalami dua kali insiden. Saya harap dapat mencetak hasil yang lebih baik pada seri penutup tahun ini di Abu Dhabi."

Dengan hasil seri kesepuluh di Bahrain, maka peringkat sementara Rio Haryanto turun dari posisi ketiga ke posisi keempat dengan total nilai 132.

Posisi ketiga klasemen sementara sekarang ditempati pebalap tim Rapax S. Sirotkin dengan total nilai 139, sedangkan kedua adalah pebalap tim Racing Engineering Alexander Rossi dengan total nilai 169,5 disusul Stoffel Vandoorne dari tim ART Grand Prix masih bertengger di posisi pertama dengan total nilai 316,5.

Secara tim peringkat pertama ditempati ART Grand Prix dengan total nilai 385, kedua Racing Engineering dengan total nilai 221,5 sedangkan ketiga adalah DAMS dengan nilai 198, sedangkan timnya Rio Haryanto Campos Racing berada di posisi keempat dengan total nilai 192.

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015