New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS menguat terhadap euro di perdagangan New York, Jumat (Sabtu pagi WIB), karena Federal Reserve berada di jalur untuk menaikkan suku bunga sementara mitranya di Eropa berencana untuk melepaskan stimulus lebih lanjut.
Greenback telah secara kuat didukung oleh ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini, lapor Xinhua.
Awal pekan ini, risalah dari pertemuan Federal Reserve Oktober menunjukkan bahwa mayoritas pejabat Fed sepakat bahwa "mungkin menjadi tepat" untuk menaikkan suku bunga acuan pada pertemuan kebijakan berikutnya pada Desember.
Di sisi lain, Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB) Mario Draghi mengatakan pada Jumat bahwa para pembuat kebijakan "akan melakukan apa yang harus kami lakukan untuk menaikkan inflasi secepat mungkin", meninggalkan sedikit keraguan dari stimulus yang lebih besar di wilayah tersebut.
Mata uang bersama turun 0,80 persen terhadap dolar AS selama sesi Jumat. Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,62 menjadi 99,600 pada akhir perdagangan, tingkat tertinggi sejak April.
Pada akhir perdagangan di New York, euro jatuh menjadi 1,0649 dolar AS dari 1,0733 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5195 dolar AS dari 1,5291 dolar pada sesi sebelumnya. Dolar Australia menguat menjadi 0,7236 dolar dari 0,7193 dolar.
Dolar AS dibeli 122,88 yen Jepang, lebih tinggi dari 122,83 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 1,0189 franc Swiss dari 1,0130 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3341 dolar Kanada dari 1,3291 dolar Kanada.
(T.A026)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015