"Secara keseluruhan performa penjualan notebook sedang menurun, tetapi game sedang naik. Y series di Indonesia marketnya sedang tumbuh sekali," kata Adrian Lesmono, Consumer Lead Lenovo Indonesia, ditemui usai peresmian Lenovo Gaming League, di Jakarta, Jumat.
"Dalam satu kuartal potensi market untuk gaming series ini sekitar 3000 sampai 4000 unit total Indonesia. Kami dari Lenovo berpotensi mengambil 10 persen dari market share," sambung dia.
Meski PC gaming memiliki segmen kecil dari total penjualan di Indonesia, menurut Adrian, segmen tersebut justru lebih kebal terhadap pasar, sehingga dorongan dari pasar masih sangat kuat, bahkan dia memperkirakaan akan terus meningkat hingga beberapa tahun ke depan.
"Pangsa pasar PC gaming kecil, boleh dibilang 5 persen, tapi dari segi rata-rata harga jauh beda, PC biasa 4 jutaan, dari segi nilai bisa berberapa kali lipat," ujar dia.
Keyakinan Adrian tersebut dikarenakan laptop dan PC gaming Lenovo dibandrol dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan merek lain.
"Dibandrol 15 jutaan sampai 20 jutaan, kalau merek-merek lain bisa sampai 30-40 juta. Dengan spec yang sama harga kami sangat bagus," kata Adrian.
"Boleh dibilang bahwa kami membawa gaming ke market yang lebih luas, untuk anak muda yang tertarik dengan gaming tapi memiliki budget yang terbatas," lanjut dia.
Saat ditanya mengenai kompetitior yang telah memulai di segmen game, Adrian menjawab, "Kami ingin start small going strong. Kami sangat percaya diri, kami yakin ke depannya bisa jadi besar," kata dia.
Untuk meningkatkan brand awareness selain menggelar Lenovo Gaming League di enam kota, Lenovo juga memiliki komunitas gaming, dan berhubungan dengan konsumen secara digital melalui sosial media seperti Facebook dan Twitter, serta menyediakan game corner di toko-toko Lenovo.
"Saya sangat yakin ini (lini game) dapat membantu Lenovo secara company, bukan hanya memberikan opsi yang baik kepada konsumen kami," ujar Adrian.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015