Kupang (ANTARA News) - Tim Ekspedisi Kapsul Waktu 2085 tiba di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang merupakan wilayah perbatasan RI dengan Republik Demokrat Timor Leste, Jumat.
Sekretaris Panitia Ekspedisi Kapsul waktu Restu Dupe saat dihubungi dari Kupang, Jumat, mengatakan saat tiba di Kabupaten Belu sore tadi, pihaknya langsung disambut dengan meriah oleh sebuah karnaval yang panjangnya mencapai tujuh kilometer.
"Kami diarak menuju ke kantor Bupati kemudian diterima oleh Bupati dan pejabat setempat yang kemudian diiringi dengan tari-tarian likurai yang menjadi kekhasan warga di Belu," katanya.
Ia menambahkan saat tiba di Belu ada tujuh mimpi besar yang dibacakan oleh sejumlah pemuda dan pemudi di daerah tersebut, dan salah satu mimpi mereka agar di tahun 2085 Kabupaten Belu yang saat ini masih terisolir dan menjadi daerah miskin itu dapat berkembang menjadi daerah yang lebih maju dari segi pembangunan, ekonomi dan kesejateraan masyarakatnya.
Di samping itu juga masyarakat di Belu mempunyai mimpi bahwa di wilayah perbatasan NKRI adalah Harga mati, Indonesia yang makin cerdas, Damai dan sejaterah, serta mendambakan pemimpin yang lahir dari rakyat guna persatuan Indonesia yang tercinta.
"Selain itu harapan lain yang diisi dalam kapsul waktu tersebut diantaranya seperti NTT sebagai daerah perbatasan bisa menjadi Model pembangunan martabat bangsa yang semakin sejahterah serta terwujudnya free trade Zone di kawasan Timor Barat serta terwujudnya pelabuhan laut Internasional Atapupu di Kawasan Pasific Selatan," ujarnya.
Lebih lanjut Restu menambahkan sebelum menyinggahi wilayah perbatasan tersebut, tim ekspedisi Kapsul Waktu 2085 itu sudah menyingahi pulau Rote, yang merupakan pulau terselatan NKRI dengan menggunakan pesawat khusus milik Kementerian Perhubungan RI.
"Pada Kamis (19/11) kemarin Kapsul Waktu ini sudah tiba di Rote dan hari ini ke Atambua. Saat ini kami masih dalam perjalanan menuju Kupang, dan rencananya malam ini kami akan sampai di Kupang dengan jalan darat dan akan simpan di Markas Korem 161/Wirasakti," ujarnya.
Dan selanjutnya pada keesokan harinya, tim ekspedisi akan bertemu dengan pemuda-pemudi di Kupang serta pejabat setempat untuk bersama-sama membacakan harapan Indonesia di 70 tahun yang akan datang," tuturnya.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015