Vera mengatakan banyak anak yang sulit terbuka pada orang tua terutama ketika ia mendapat kekerasan atau pelecehan seksual karena merasa tidak nyaman.
"Agar anak bisa terbuka ada bentuk kekerasan yang terjadi pada dirinya, orang tua harus menjalin komunikasi sedini mungkin. Ini bukan hal yang instan, anak-anak akan sulit terbuka kalau tidak nyaman untuk bercerita apalagi jika ada ancaman-ancaman dari pelaku, karena pikiran mereka mudah dimanipulasi," kata Vera, di Jakarta, Jumat.
"Habiskan waktu santai setidaknya sepuluh menit saja, jangan melulu tanya soal pelajaran di sekolah. Buat anak mau berkomunikasi dengan orang tua tentang apa saja," tambahnya.
Ia mengatakan apabila anak sudah merasa nyaman berkomunikasi dengan orang tua tentang berbagai hal, maka anak akan melaporkan kepada orang tua saat terjadi sesuatu padanya. Hal tersebut, lanjut Vera, bisa mengantisipasi hal-hal buruk yang terjadi pada anak.
"Misalnya, pernah ada anak merasa tidak nyaman dengan perilaku sopir mobil jemputannya, lalu karena komunikasi anak itu dengan orang tuanya cukup baik, maka si anak langsung bilang ke orang tua. Maka hal-hal yang tidak diinginkan dapat dicegah," ungkap Vera.
Vera menambahkan bahwa kekerasan terhadap anak dalam bentuk apapun memberi dampak berbahaya terhadap perkembangan anak.
"Jangan kekerasan seksual, hanya ledekan atau omongan guru yang misalnya "Itu saja tidak bisa" saja bisa memberi dampak yang panjang sekali terhadap anak. Kekerasan pada anak bisa berdampak pada rasa percaya si anak pada lingkungan serta berpengaruh pada kehidupan anak itu kedepannya nanti," jelas Vera.
Untuk menghindari terjadinya kekerasan seksual pada anak, menurut Vera, orang tua harus mengajarkan bagian-bagian pribadi anak sejak dini.
"Anak diajarkan bagian-bagian pribadi mereka, siapa yang boleh sentuh, siapa yang boleh lihat. Lalu kalau terjadi harus bagaimana. Karena masih banyak orang yang menganggap memberi pendidikan seksual pada anak merupakan hal yang masih tabu," kata Vera.
Pewarta: Monalisa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015