Butner, Etats-Unis (ANTARA News) - Mata-mata Israel Jonathan Pollard dibebaskan dari sebuah penjara Amerika Serikat pada Jumat setelah menjalani masa tahanan hampir 30 tahun karena membocorkan rahasia-rahasia Amerika kepada Israel.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambut baik langkah tersebut. Pollard dipandang oleh sebagian orang Israel sebagai pahlawan.
"Rakyat Israel menyambut baik pembebasan Jonathan Pollard," kata Netanyahu.
Kasus Pollard telah menjadi ganjalan utama antara Israel dan AS, mulai dari Presiden Ronald Reagan hingga Presiden Barack Obama yang menolak pembebasan awal Pollard.
Kendati bebas, Pollard masih dilarang meninggalkan AS selama lima tahun.
Pengadilan AS menjatuhkan hukuman seumur hidup atas Pollard, lulusan Universitas Standford dan mantan analis intelejen Angkatan Laut AS, pada 1987 setelah ia mengaku bersalah berkonspirasi mengirim informasi pertahanan nasional kepada satu pemerintahan asing.
Pembebasan bersyarat Pollard yang diberi kewarganegaraan Israel pada 1995 terjadi hampir 30 tahun sejak penangkapan pada 21 November 1985.
Menurut keluarga Pollard, mantan mata-mata itu, yang kelahiran Texas, menginginkan tinggal di Israel bersama Esther Zeits, seorang Yahudi Kanada yang terlibat dalam kampanye bagi pembebasan Pollard. Ia menikah dengan Zeits di dalam penjara.
(Uu.SYS/A/M016/A/M016)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015