Jakarta (ANTARA News) - Aktor Ferry Salim yang menjadi Duta UNICEF Indonesia mengajak masyarakat di negeri ini berkomitmen melindungi anak-anak dari kekerasan dengan bergabung di situs www.pelindunganak.org.
Bertepatan dengan Hari Anak Sedunia, UNICEF, sebagai badan PBB untuk anak-anak bersama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) memperkenalkan kampanye Pelindung Anak yang bertujuan mengajak semua orang menjadi pelindung anak.
Dari situs yang diluncurkan tersebut, masyarakat juga bisa mendapat informasi tentang ragam kekerasan dan bagi mereka yang menjadi korban bisa terhubung dengan layanan pendukung yang tersedia di penjuru negeri.
"Kampanye ini mengajak kita semua untuk merasa punya moral menjadikan semua anak-anak sebagai anak kita," kata Ferry, di Jakarta, Jumat.
Menurut Ferry, perlindungan anak dilakukan dari internal yakni dimulai dari orang tua dan dari eksternal yang merupakan lingkungan yang memengaruhi anak.
"Saya wakil dari masyarakat, saya adalah orang tua dari anak remaja dan anak kecil. Tetapi kita juga jangan jadi orang tua yang egois, kalau ada kekerasan terjadi pada anak orang lain lalu kita diam saja," ujar Ferry.
Namun, Ferry mengakui bahwa situs tersebut tentu tidak bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat Indonesia terutama yang tidak memiliki akses internet.
"Kampanye ini tidak bisa diakses semua orang terutama kaum marjinal padahal kebanyakan pelaku atau korban kekerasan anak dari kaum marjinal karena faktor ekonomi dan pendidikan. Maka ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama," tuturnya.
Kampanye Pelindung Anak bertujuan menciptakan sebuah gerakan yang menumbuhkan kesadaran dan mendorong tindakan guna mengakhiri kekerasan terhadap anak. Kampanye tersebut tidak hanya lewat situs yang diluncurkan, tetapi juga ditampilkan dalam iklan layanan masyarakat di televisi, konten radio, media sosial, dan billboard digital dengan pesan "Semakin banyak yang menjaga semakin jauh kekerasan dari mereka (anak-anak)".
"Kekerasan terhadap anak adalah krisis senyap di Indonesia dan hanya akan berhenti jika kita semua, orang tua, guru, pemuka masyarakat, pemerintah, bekerja sama dan melindungi semua anak, seperti mereka anak kita sendiri. Jika diperlukan satu desa untuk membesarkan anak, maka diperlukan juga satu desa untuk melindungi anak," kata Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Gunilla Olsson.
Pewarta: Monalisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015