"Film itu luar biasa bagi dunia pendidikan. Dia mengkonstruksi imajinasi kita," kata Anies Baswedan kepada Antaranews.com saat nonton penayangan perdana "Brush with Danger" di Jakarta, Jumat.
Pencetus Indonesia Mengajar ini mengatakan, melalui sebuah film, anak-anak bisa mengenal tokoh-tokoh besar bangsa seperti Cokroaminoto dan Jenderal Sudirman.
Bayangkan, lanjut Anies, cerita selama 70 tahun kehidupan Cokroaminoto, bisa dirangkum dan ditayangkan dalam waktu satu setengah jam.
"Dan itu langsung menempel dan terekam oleh anak-anak ketika mereka menonton film itu," ujar Anies.
Termasuk cita-cita Indonesia, tambah Anies, yang mampu divisualisasikan melalui film, sehingga bisa menjadi pemicu bagi generasi berikutnya untuk memajukan bangsa.
"Film itu bisa menjadi memori kolektif, konsepsi kolektif sebuah bangsa, di mana kita bisa menjelaskan seperti apa keluarga yang baik, yang bisa menginspirasi dan menjadi realita," kata Anies.
Namun, Anies memberi pesan, bahwa selain mendidik dan menginspirasi, film sudah selaiknya bersifat menghibur, sehingga masyarakat mau pergi ke bioskop untuk menontonnya.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015