Jakarta (ANTARA News) - AS menyambut baik kerjasama Pemerintah Indonesia, Brunei Darussalam dan Malaysia dan memuji visi ketiga negara dalam membentuk jaringan kawasan hutan hujan tropis seluas 220.000 kilometer persegi bagi kelestarian "Jantung Kalimantan". Kerjasama ketiga negara yang tertuang dalam sebuah deklarasi yang ditandatangani di Bali, Senin (12/2), itu akan mendukung upaya pelestarian internasional AS di bawah Prakarsa Presiden Melawan Pembalakan Liar (PIAIL) dan Koalisi Melawan Perdagangan Satwa Liar (CAWT). Siaran pers Kedubes AS yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, menyebutkan kawasan seluas 220.000 kilometer persegi yang dimiliki bersama oleh Indonesia, Brunei, dan Malaysia menyimpan kekayaan berupa hutan hujan tropis yang merupakan tempat tinggal beraneka ragam flora dan fauna yang unik. Pada Juli 2006, Menlu Condoleezza Rice mengumumkan bantuan senilai 100 ribu dolar AS untuk mendukung prakarsa regional yang menjanjikan ini dan menitikberatkan pada penanggulangan pembalakkan liar dan perdagangan satwa liar. Porsi pertama dana bantuan AS itu akan diserahkan kepada Badan Dana Dunia untuk Satwa Liar (WWF) untuk membantu pengembangan rencana konservasi bagi "Jantung Borneo" bersama dengan ketiga negara. Sisa dana bantuan tersebut akan diserahkan melalui Organisasi Kayu Tropis Internasional untuk mendukung proyek-proyek kerja sama antar perbatasan di bawah prakarsa ini. (*)
Copyright © ANTARA 2007