Laporan Departemen Perumahan dan Pembangunan Kota Amerika Serikat (Housing and Urban Development/HUD) pada Kamis (19/11) menyebutkan jumlahnya turun tipis dari tahun 2014.
Banyak warga Amerika Serikat menghadapi pemulihan ekonomi yang lamban, upah stagnan atau turun di kalangan berpendapatan rendah serta pembatasan program kesejahteraan sosial.
Los Angeles, Seattle, Portland, Oregon dan Hawaii belum lama ini menyatakan keadaan darurat dalam peningkatkan jumlah tunawisma.
"Kota New York masih punya jumlah tuna wisma mendekati rekor," kata Giselle Routhier, juru bicara kelompok advokasi Coalition for the Homeless.
Menurut hitungan terkini Departemen Perumahan dan Pembangunan Amerika Serikat, hampir 565 ribu orang kini tinggal di jalanan atau mobil, di tempat-tempat penampungan tunawisma atau di rumah-rumah transisi bersubsidi saat survei satu malam nasional pada Januari.
Hampir seperempat dari para tunawisma itu berusia di bawah 18 tahun.
Jumlah itu turun dua persen dibandingkan tahun sebelumnya dan 11 persen lebih rendah dibandingkan keadaan pada 2007 menurut Departemen Perumahan dan Pembangunan Amerika Serikat.
Jumlah aktual populasi tunawisma diperkirakan lebih tinggi dibandingkan perkiraan Departemen Perumahan dan Pembangunan karena banyak orang yang hidup tanpa tempat berteduh atau yang tinggal di rumah teman atau kerabat tak terjangkau survei.
Departemen Perumahan dan Pembangunan secara terpisah melaporkan bahwa bulan ini ada sekitar 1,49 juta individu yang menggunakan tempat penampungan tahun 2014, naik 4,6 persen dari tahun 2013, kata Heather Fluit, juru bicara lembaga itu.
Meski secara nasional menurun, jumlah tunawisma di 17 negara bagian, terutama New York dan California, yang padat, naik masing-masing hampir 10 persen dan 1,6 persen dari tahun lalu.
Tigapuluh tiga negara bagian dan District of Columbia mencatatkan penurunan, dengan angka penurunan tertinggi di Florida, Texas, Georgia, Michigan dan New Jersey.
"Saya senang kecenderungannya menurun, tapi perubahan dua persen (secara nasional) itu cukup datar," kata Nan Roman, presiden National Alliance to End Homelessness di Washington.
Kurangnya perumahan yang terjangkau, bersama dengan merosotnya bayaran di skala upah terbawah Amerika Serikat dikutip oleh para analis sebagai pemicu peningkatan jumlah tunawisma di kota-kota Amerika Serikat.
"Kita kekurangan tujuh juta unit perumahan terjangkau untuk orang berpendapatan rendah, itu kesenjangan yang besar," kata Roman seperti dilansir kantor berita Reuters.(Uu.M007)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015