Beijing (ANTARA News) - Tiongkok berjuang untuk meluncurkan pasar perdagangan karbon nasional tahun 2017 guna memenuhi komitmen negara dalam menurunkan emisi karbon.
Tiongkok akan memulai pasar perdagangan emisi karbon dengan laju lebih cepat setelah operasi tujuh skema percontohan di seluruh negeri, kata Xie Zhenhua, perwakilan khusus Tiongkok untuk perubahan iklim, Kamis (19/11).
Transaksi dari tujuh percontohan itu total sekitar 1,2 miliar yuan (188,9 juta dolar AS), mencakup kuota emisi gas 40,24 juta ton, menurut laporan tahunan Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC).
Inti pembangunan satu pasar perdagangan emisi terletak pada rencana kuota yang masuk akal, mekanisme pasar yang aman, regulasi rinci dan sistem pendaftaran yang sudah diperbaiki, kata Xie.
Tiongkok memulai percontohan perdagangan karbon tahun 2011 dan menyetujui tujuh skema di Beijing, Tianjin, Shanghai, Chongqing, Shenzhen, Guangdong dan Hubei.
Di bawah skema itu, perusahaan-perusahaan yang lebih banyak sumbangan emisinya diizinkan membeli kuota yang tak digunakan di pasar dari mereka yang menyebabkan lebih sedikit polisi.
Tiongkok ingin memangkas emisi karbon dioksida per unit produk domestik bruto (PDB) sampai 60 persen menjadi 65 persen dari level tahun 2005 pada 2030 menurut Dokumen Kontribusi Nasional Penurunan Emisi Yang Diniatkan (Intended Nationally Determined Contributions/INDC) Tiongkok, rencana aksi yang disampaikan ke Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Tujuan itu akan menjadi langkah besar selanjutnya dari target pengendalian emisi Tiongkok sebelumnya, yang menyasar penurunan emisi 40 persen menjadi 45 persen dari tingkat tahun 2005 pada 2020.
Tahun 2014, emisi karbon per unit PDB Tiongkok 33,8 persen lebih rendah dari tingkat tahun 2005, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015