Berdasarkan perkiraan dan perkembangan laju perekonomian nasional dan global di tahun 2016, kami yakin asuransi syariah akan tetap bertumbuh meski tidak sebesar sampai awal tahun 2013,"

Jakarta (ANTARA News) - Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) meyakini industri perlindungan berbasis hukum Islam tersebut akan tetap tumbuh meski tidak sebesar pertumbuhan sampai tahun 2013.

"Berdasarkan perkiraan dan perkembangan laju perekonomian nasional dan global di tahun 2016, kami yakin asuransi syariah akan tetap bertumbuh meski tidak sebesar sampai awal tahun 2013," kata Ketua Umum AASI Adi Pramana di Jakarta, Kamis.

Rasa optimistis tersebut diungkapkan oleh Adi karena sebelumnya ada prediksi dari Bank Indonesia (BI) yang menyatakan bahwa pada tahun 2016 perekonomian Indonesia akan tumbuh di atas 5 persen.

Pertumbuhan asuransi syariah tersebut, baik dari segi pendapatan kontribusi (premi), aset dan investasi di 2016, diperkirakan akan tumbuh dari 10 hingga 30 persen.

"Tak hanya itu, market share asuransi Syariah juga diprediksi mengalami pertumbuhan, kami harapkan dapat mencapai di atas 5,5 hingga 7 persen," ujar Adi.

Harapan pertumbuhan asuransi Syariah ini juga diyakini oleh Adi akan terealisasi, pasalnya hingga triwulan III tahun 2015 dimana ada perlambatan ekonomi, sektor ini masih tetap tumbuh dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hingga triwulan III tahun 2015, AASI mencatat industri asuransi Syariah di Indonesia mengalami pertumbuhan pada seluruh indikator yang mencakup aset, investasi, kontribusi bruto, dan klaim bruto.

"Aset mengalami pertumbuhan 14,27 persen, investasi tumbuh 14,98 persen, kontribusi bruto 13,07 persen, dan klaim bruto tumbuh 13,81 persen," tuturnya.

Dari catatan AASI, pertumbuhan tersebut memiliki rincian sebagai berikut, Aset tumbuh menjadi Rp23,64 miliar dibandingkan tahun 2014 di angka Rp20,687 miliar. Investasi berada di angka Rp20,609 miliar dibanding tahun sebelumnya yang menginjak Rp17,924 miliar.

Untuk kontribusi bruto pada kuartal III tahun 2015, AASI mencatat pertumbuhannya senilai Rp7,653 miliar dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya di angka Rp6,768 miliar.

"Sedangkan klaim bruto kita sampai kuartal III tahun 2015 mencapai Rp2,476 miliar yang naik dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu di angka Rp2,175 miliar," katanya.

Melihat pertumbuhan ini, AASI pun semakin optimis untuk mencapai target di 2016. Untuk mencapai target tersebut, AASI menggandeng Kementerian Koperasi dan UMKM, dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Hal ini untuk mengembangkan saluran distribusi asuransi Syariah yang baru," katanya menambahkan.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015