Jakarta (ANTARA News) - Perhelatan yoga Namaste Festival 2015 ingin agar Indonesia masuk menjadi salah satu tempat tujuan bagi pecinta yoga dunia.
"Yoga di Indonesia cukup signifikan," kata salah satu pendiri Namaste Festival Ine Noor saat jumpa pers di Jakarta, Kamis.
Indonesia, khususnya Bali, memiliki daya tarik seperti keindahan alam bagi guru maupun yoga untuk saling berbagi informasi.
Guru yoga, terutama yang berasal dari luar Indonesia, menyukai murid-murid di sini karena mereka mau belajar dan menuruti apa yang diajarkan. Pelatih yoga asal Florida, Amerika Serikat Cameron Shayne mengatakan Indonesia merupakan salah satu agenda penting bagi mereka karena merupakan tempat berkumpul yang menyenangkan untuk berbagi.
"Banyak guru internasional yang datang untuk membagi pengetahuan," kata dia.
Ia pun mengaku awalnya sempat merasa takut datang ke Jakarta untuk yoga.
"Tapi, sekarang saya balik terus," kata Shayne yang sudah beberapa kali menghadiri festival yoga tersebut.
Yoga merupakan kombinasi teknik pernapasan, olah tubuh dan meditasi yang berasal dari India.
Terdapat beberapa teknik yoga yang akan diajarkan dalam 48 kelas selama festival berlangsung 20--22 November di Holten Sultan, Jakarta.
Anita Boentarman, salah satu pendiri Namaste Festival, mengatakan sejak pertama kali diadakan pada 2010 lalu, acara tersebut berkembang pesat bila dilihat dari jumlah pengunjung.
"Pada 2010 hanya 500 pengunjung. Tahun lalu, tiga hari festival ada 8.500 orang," kata dia.
Festival tahun ini menghadirkan 16 pelatih yoga dengan persentase 60 persen berasal dari luar Indonesia.
Menurut dia, datangnya guru yoga mancanegara untuk berbagi berbagai teknik yang ada dalam latihan yang sudah ada sejak beribu tahun yang lalu ini.
Ine menambahkan guru yoga Indonesia juga merupakan pelatih internasional karena cukup banyak dari mereka yang mengajar kelas yoga mancanegara.
Namaste Festival tidak hanya membuka kelas yoga namun juga ada klinik penyembuhan holistik maupun bazaar makanan sehat dan edukasi kesehatan dan gaya hidup sehat.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015