... harus serius meningkatkan kualitas di tiga mata pelajaran tersebut...

Jakarta (ANTARA News) - Akademisi dan pengamat politik Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun, berpendapat cara terjitu menangkal penyebaran paham radikal Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) di Indonesia melalui pendidikan agama, sosiologi, dan kewarganegaraan.

"Lembaga pendidikan menjadi instrumen paling strategis untuk menanamkan model penerapan nilai-nilai agama yang tidak tekstual dan rigid atau kaku," kata Badrun, di Universitas Negeri Jakarta, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis.

"Mata pelajaran agama, kewarganegaraan, dan sosiologi adalah mata pelajaran paling strategis untuk menangkal pemikiran a'la NIIS/ISIS," imbuhnya.

Untuk itu ia berharap pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa meningkatkan kualitas mata pelajaran itu sehingga pemuda Indonesia memiliki dasar pemahaman agama, sosial dan kewarganegaraan yang kokoh dan tidak mudah disisipkan paham radikal.

"Pemerintah harus serius meningkatkan kualitas di tiga mata pelajaran tersebut," paparnya.

Lebih lanjut, dia yakin paham radikal NIIS/ISIS akan sulit untuk diterima masyarakat Indonesia.

"ISIS secara organisasional sangat sulit masuk ke Indonesia tetapi secara ideologis pemikiran NIIS/ISIS yang menterjemahkan Islam secara tekstual dan rigid sudah mulai masuk ke Indonesia," katanya.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015