Organisasi teroris itu tidak punya kesantuan sebagai manusia dan rendah moralitasnya

Beirut (ANTARA News) - ISIS mengaku telah membunuh dua sandera dari Tiongkok dan Norwegia menyusul serangan udara Prancis dan Rusia ke ibu kota ISIS yang membuat 33 petempur ISIS mati. Tindakan ini membuat Tiongkok murka dan bersumpah untuk mengadili para pembunuh sandera.

Majalah berbahasa Inggris ISIS, Dabiq, merilis dua jenazah yang merupakan sandera Tiongkok bernama Fan Jinghui dan sandera Norwegia Ole-Johan Grimsgaard-Ofstad.

Keterangan teks di bawah foto itu berbunyi, "Dieksekusi setelah ditinggalkan negara-negara dan organsasi-organisasin kafir."

Tidak jelas kapan, di mana, atau bagaimana kedua sandera ini dibunuh, namun kepala mereka bersimbah darah karena ditembak.

Kantor perdana menteri Norwegia mengatakan foto-foto dari ISIS itu "tampaknya memperlihatkan bahwa sandera Ole-Johan Grimsgaard-Ofstad telah dieksekusi. Kami masih memferivikasinya."

Sedangkan Tiongkok memastikan kematian "tidak berprikemanusiaan" Fan dalam laman mereka dan bersumpah akan mengadili para pembunuhnya.

"Organisasi teroris itu tidak punya kesantuan sebagai manusia dan rendah moralitasnya. Mereka masih saja melanjutkan aksi kekerasan barbar. Pemerintah Tiongkok mengutuk keras kejahatan tidak manusiawi ini, kita harus membawa para kriminal ini ke meja hijau, " kata juru bicara Tiongkok Hong Lei.

Kedua sandera itu terlihat di Dabiq edisi September dalam judul mencemooh bergaya iklan, "for sale" (dijual), demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015