Jakarta (ANTARA News) - Museum Bank Indonesia yang berlokasi di kawasan Kota Tua Jakarta memiliki tiga pesona, salah satunya menerapkan konsep museum pintar sebagai sarana edukasi bagi pengunjung agar lebih memiliki pemahaman seputar fungsi dan tugas bank sentral.
"Pengunjung tidak hanya disuguhkan diorama tentang sejarah bank sentral, jika ada rombongan mahasiswa atau pelajar setelah berkeliling saya ajak ke Auditorium untuk berdiskusi seputar ekonomi terkini dan peran BI," kata Kepala Museum BI Yiyok T Herlambang di Jakarta, Kamis.
Pesona kedua, museum tidak hanya digunakan sebagai sarana pembelajaran melihat peristiwa masa lalu, namun harus dijadikan sarana mengasah pengetahuan pengunjung sehingga menjadi lebih memahami masalah ekonomi.
"Dulu pengunjung hanya melihat-lihat saja, kini saya sediakan waktu hingga satu jam untuk menyampaikan materi dan diskusi seputar perekonomian, sambutan pengunjung cukup baik," lanjut dia.
Bahkan kata dia tidak jarang ia memaparkan tentang persoalan ekonomi global, domestik hingga persoalan mengapa nilai kurs turun.
Yiyok menyebutkan saat ini rata-rata kunjungan ke Museum Bank Indonesia mencapai 1.000 pengunjung baik pelajar maupun masyarakat umum pada akhir pekan.
Sementara petugas pemberi informasi Museum Bank Indonesia Rama menyebutkan pada Agustus jumlah kunjungan mencapai 19 ribu orang, Juni 14 ribu orang dan Juli 15 ribu orang.
Museum Bank Indonesia beroperasi penuh sejak 2008 menampilkan berbagai informasi dari masa lalu hingga masa kini mengenai sejarah dan peran Bank Indonesia.
Pesona ketiga, informasi tersebut ditampilkan menggunakan perangkat multi media, sehingga pengunjung lebih memahami dengan detil fungsi dan peran Bank Indonesia dari waktu ke waktu.
Museum Bank Indonesia juga merupakan gedung cagar budaya milik Bank Indonesia dan benda-benda koleksi yang terkait dengan sejarah Bank Indonesia,.
Museum Bank Indonesia dibuka untuk umum setiap hari dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.30 WIB dengan biaya masuk Rp5.000 per orang.
Salah seorang pengunjung Dasril mengatakan fasilitas dan teknologi yang ada di museum ini cukup bagus sehingga pengunjung cepat memahami seputar bank sentral.
Pengelola perlu menambahkan informasi terbaru karena saat ini peran BI mengalami perubahan terutama pengawasan bank yang saat ini diambil alih oleh Otoritas Jasa Keuangan, kata dia.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015