Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang melumpuhkan Jakarta sejak awal Februari membuat pembawa acara dan presenter Ade Herlina menginginkan agar daerah resapan di ibukota dan daerah penyangganya diperbanyak. "Pembangunan boleh saja terus berjalan, tapi tetap saja daerah resapan air harus tetap diperhatikan," katanya ketika dihubungi ANTARA di Jakarta. Menurut wanita kelahiran Jakarta 5 September 1977 itu, gencarnya pembangunan memang sejalan dengan konsep megapolitan yang telah disematkan banyak pihak kepada Jakarta. Namun, Ade mengkhawatirkan dengan status megapolitan tersebut karena ibukota mengalami kebanjiran hampir setiap tahun. "Padahal, musim kemarau dan hujan adalah sesuatu yang natural dan datang setiap tahun sehingga seharusnya kekeringan dan banjir juga sudah dapat diprediksi," katanya. Untuk itu, mantan finalis Wajah Femina 1997 itu sangat berharap agar bagian penataan kota dapat bekerja semaksimal mungkin terutama dalam menyediakan dan menegakkan regulasi mengenai daerah resapan air. Ade mengatakan, manfaat dari daerah resapan air tidak hanya untuk mencegah banjir, tetapi bisa untuk mengatasi kekeringan karena daerah tersebut juga berguna sebagai cadangan simpanan air tanah. Bintang iklan sejumlah produk itu menyayangkan bahwa berkurangnya daerah resapan air juga tidak hanya terjadi di Jakarta tetapi juga di berbagai daerah seperti Kalimantan. "Karena ibu saya berasal dari Kalimantan, saya sering pergi ke sana. Saya merasa sedih dengan penggundulan hutan yang terjadi karena itu juga menyebabkan banjir," ujar wanita yang mengaku rumahnya tidak kebanjiran karena terletak di daerah tinggi di Ciganjur, Jakarta Selatan.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007