Gol pertama diciptakan oleh Rivan Nahumarury setelah berhasil memanfaatkan umpan lambung dari rekan setimnya Pendi Saputra di saat perpanjangan waktu babak pertama.
Sedangkan untuk gol kedua dipersembahkan oleh penyerang Lampung Budi Prasetyo di menit ke 57 babak kedua.
Mulai dari babak pertama tim Lampung terus melakukan serangan terhadap tim Jambi dengan mengandalkan dua penyerang Pendi Saputra dan Budi Prasetyo.
Namun, upaya tersebut belum bisa diakhiri dengan baik karena pertahanan tim Jambi yang cukup ketat. Kemudian, hingga menit ke 40 penjaga gawang tim Jambi harus berbenturan dengan pemain depan Lampung sehingga menyebabkan Ahmad Fauzan harus beristirahat sejenak di pinggir lapangan.
Setelah pertandingan dilanjutkan pada menit perpanjangan waktu pemain Jambi bernomor punggung 22 tersebut kembali mengalami benturan sesaat Rivan menyundul umpan lambung dari Pendi Saputra hingga menciptakan gol di babak pertama.
Akibat benturan tersebut, penjaga gawang dari tim Jambi harus digantikan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat karena mengalami muntah-muntah pasca terjadinya peristiwa itu.
Setelah digantikan, keamanan gawang tim Jambi terus mengalami tekanan dari pesepakbola Lampung hingga pada menit 57 tendangan keras Pendi Saputra dari luar daerah pinalti berhasil mengoyak jaring sehingga menambah angka 2:0 untuk tim Sai Bumi Ruwai Jurai.
Hasil tersebut bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda babak kedua berakhir dengan kemenangan Lampung.
Meskipun mampu mengalahkan Jambi di grup B, namun kemenangan dua gol tanpa balas itu belum cukup untuk mengukuhkan tim Lampung guna meraih tiket ke semifinal di ajang Porwil 2015.
Kemenangan Lampung atas Jambi tersebut seakan menjadi sia-sia setelah di pertandingan selanjutnya tim tuan rumah Bangka Belitung harus menyerah 1:2 dari tim Sumatera Selatan.
Pelatih sepak bola Lampung Edi Iswantoro mengaku cukup puas anak asuhnya bisa menang atas Jambi di laga terakhir fase penyisihan tersebut.
"Para pemain telah berjuang sekuat tenaga. Ini sudah hasil yang baik meskipun sebenarnya kita bisa mencetak gol lebih banyak di pertandingan itu," kata Edi, usai pertandingan.
Edi mengatakan, hasil Porwil tersebut belum bisa dipastikan apakah sebagai prakualifikasi PON atau tidak.
"Jika dari kacamata tim transisi memang ini pra PON, tapi Porwil ini tidak diakui PSSI. Padahal, saat PON nanti semua regulasi itu kan dari PSSI," kata dia.
Ia mengaku kisruh sepakbola yang terjadi saat ini, tidak hanya membuat bingung para penggiat si kulit bundar tapi juga secara tidak langsung berpengaruh terhadap semangat para pemain.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015