Jakarta (ANTARA News) - Departemen Luar Negeri tidak akan ragu menarik perwakilannya di luar negeri lebih cepat dari masa jabatannya karena mereka terlibat kasus, kata Menteri Luar Negeri RI Hassan Wirajuda. "Memang ada kekosongan kepala perwakilan yang ditarik lebih cepat dari waktunya karena kasus, juga berkaitan dengan pelayanan. Departemen Luar Negeri tidak ada keraguan untuk menarik ulang perwakilan apabila terjadi kasus," kata Menlu setelah melantik 10 Konjen untuk enam negara, di Jakarta, Senin sore. Keenam negara itu ialah Malaysia, Jerman, China, Vietnam, Pakistan dan Arab Saudi. Wirajuda mengatakan pihaknya baru mendengar kasus keterlambatan proses pelayanan di salah satu Konjen RI di luar negeri dan mengharapkan hal itu terjadi bukan karena kekosongan kepala perwakilan. Tugas-tugas pelayanan paspor dan visa untuk Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) yang merupakan tugas rutin konsulat diharapkan akan semakin baik, ujarnya. "Tapi saya terima kasih atas input itu dengan Konsulat Jenderal yang baru sudah dilantik untuk meningkatkan pelayanan di sana," katanya. Menlu mengingatkan Konjen yang baru dilantik tersebut agar tidak menjadi diplomat di menara gading. Mereka harus benar-benar mengecamkan semboyan peduli dan keberpihakan kepada WNI di luar negeri. Ia juga mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk sebuah konsulat di luar negeri diambil dari pajak rakyat. Oleh karena itu, konjen yang baru dilantik itu dapat berkontribusi dalam mengembalikan uang tersebut kepada rakyat melalui anggaran negara. Ia mengharapkan pelayanan kepada masyarakat yang hendak mengurus visa yang biasanya dilakukan dalam waktu tiga hari dapat diperpendek menjadi setengah jam jika memungkinkan. Kepada kesepuluh konjen yang baru dilantik itu, Menlu mengharapkan agar mereka dapat mempromosikan pariwisata dan ekonomi, meningkatkan hubungan dengan negara lain, dan memperbaiki citra Indonesia di luar negeri. Kesepuluh konjen RI yang dilantik itu adalah Warsita Eka sebagai Konjen RI di Kinabalu, Renvyannis Gazali sebagai Konjen RI di Johor Baru, Bambang Prionggo sebagai Konjen RI di Kuching, dan Moenir Arie Soenanda sebagai Konjen RI di Penang, Malaysia. Eddy Setiabudi sebagai Konjen RI di Frankfurt, dan Teuku Darmawan sebagai Konjen RI di Hamburg, Jerman, and Harimawan Sujito sebagai Konjen RI di Guangzhou, China. Tiga lainnya adalah Irdamis Achmad sebagai Konjen RI di Ho Chi Minh City, Vietnam, Mustakim sebagai Konjen RI di Karachi, Pakistan, Gatot Abdullah Mansyur sebagai Konjen RI di Jeddah, Arab Saudi.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007