Bukan tidak boleh membakar, tapi cara membakarnya yang penting harus benar. Harus dengan `staking`, ranting atau kayu ditumpuk di atas tanah biar kering, lalu kalau dibakar ya itu saja, sementara gambutnya tidak terbakar karena tetap lembab."

Jakarta (ANTARA News) - Peneliti pada Tropical Peat Research Laboratory Soil Malaysia Lulie Melling mengatakan teknik pembukaan lahan gambut dengan cara membakar justru merugikan karena menurunkan produktivitas lahan.

"Ini hanya soal pemahaman saja, walaupun pembukaan lahan gambut dilakukan dengan membakar, bukan berarti hasilnya (perkebunan) akan lebih banyak," kata Lulie usai diskusi terbatas Majalah Moneter soal pengelolaan gambut di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, pemahaman bahwa teknik pembukaan lahan gambut dengan cara membakar yang diyakini berbiaya jauh lebih murah sebenarnya salah kaprah. Daya kapiler tanah gambut akan menurun ketika dibakar, sehingga tanah akan menjadi kering dan mudah terbakar.

"Kalau sudah begitu kerugiannya justru lebih besar, karena selain kering dan menjadi mudah terbakar, produktivitas lahan akan menurun sehingga hasil produksi juga sedikit," ujar dia.

Cara terbaik untuk pembukaan lahan gambut untuk pertanian maupun perkebunan, menurut dia, justru dengan proses pemadatan. Karena semakin rapat pori-pori tanah daya kapilernya akan semakin baik, sehingga tanah gambut menjadi selalu lembab.

"Bukan tidak boleh membakar, tapi cara membakarnya yang penting harus benar. Harus dengan staking, ranting atau kayu ditumpuk di atas tanah biar kering, lalu kalau dibakar ya itu saja, sementara gambutnya tidak terbakar karena tetap lembab," ujar dia.

Ia mengatakan Malaysia memiliki 1,6 juta hektare (ha) lahan gambut, namun tidak mengalami persoalan dalam pemanfaatannya, meski juga terkadang ada pembakaran.

"Kalau memang perlu keringkan gambut harus pada bagian yang tepat. Tidak semua bisa dikeringkan, nanti kelembabannya hilang jadi mudah terbakar," ujar dia.

Jenis gambut pun beragam. Menurut dia, di Serawak, Malaysia, ada enam jenis gambut dan tiga diantaranya dapat diketahui kesuburannya melalui tegakan yang ada di atasnya.

Lulie mengatakan kunci dari pengelolaan lahan gambut adalah menjaganya untuk tetap lembab, bukan basah. "Kenapa bukan basah? Karena kalau basah tanah akan lemas, itu membuat tanaman menjadi kerdil".

Pewarta: Virna P Setyorini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015