Mataram (ANTARA News) - Salah satu tower pemancar Pro 3 milik Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) Mataram, Nusa Tenggara Barat, Rabu siang, ambruk dihantam hujan angin.
Tower yang berusia 52 tahun setinggi 40 meter itu terlihat patah dibeberapa bagian tiang besi yang keropos. Akibatnya, besi tua itu menindih beberapa kabel listrik dan sebuah atap rumah dinas yang letaknya tidak jauh dengan posisi tower.
"Untungnya tidak ada korban jiwa. Hanya menindih sebagian atap bangunan dinas yang dekat dengan posisi tower," kata Kepala LPP RRI Mataram Jodi Purgito kepada wartawan, Rabu.
Lebih lanjut, Jodi mengaku telah melaporkan atas kejadian ini ke pihak pusat melalui telefon maupun "email". "Musibah ini sudah saya sampaikan langsung ke Direktur Utama Teknologi dan Media Baru (TMB) maupun Direktur SDM dan Umum yang berada di pusat," ujarnya.
Dalam laporannya, Jodi turut meminta langsung kepada Direktur TMB pusat untuk segera mengirimkan tim teknis ke Mataram, agar dilakukan perbaikan. Mengingat akibat dari ambruknya besi tua ini, sementara waktu Pro 3 LPP RRI Mataram tidak dapat beroperasi.
Kepala Seksi TMB LPP RRI Mataram Lalu Agus Suherjan, selaku pihak yang bertugas dan bertanggungjawab untuk persoalan ini telah menghubungi PLN,. Langkah awal itu dilakukan, guna mengamankan seluruh kabel saluran listrik yang melintang dekat dengan posisi tower.
"Jadi untuk sementara ini saluran listrik yang mengalir ke pemukiman warga di belakang komplek, kita putus dulu. Tadi saja kita temukan bangkai anjing di sekitar tower, takutnya nanti ada orang yang terkena sengatan listrik," kata Suherjan.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015