Jakarta (ANTARA News) - 180 kader inti angkatan perdana menyelesaikan pendidikan kilat bela negara dari Kementerian Pertahanan, di Kampus Universitas Pertahanan, Sentul, Jawa Barat, Rabu.


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memimpin upacara penutupan pendidikan selama sebulan itu.


“Mereka berasal dari berbagai profesi, dengan penekanan pada penguatan jiwa cinta Tanah Air. Kalau sudah cinta, pasti mau membela negaranya dengan sekuat tenaga, dengan berbagai caranya,” kata Ryacudu.


Nanti, kata dia, ke-180 orang kader inti itu akan menjadi pelatih-pelatih Program Bela Negara.


“Bela negara ini juga ampuh untuk menangkal paham radikalisme. Tidak akan ada yang tertarik lagi menjadi simpatisan ISIS kalau pemahaman bela negaranya sudah baik. Ini tugas kita bersama,” kata mantan kepala staf TNI AD itu.


Penutupan kursus kilat itu ditandai dengan upacara dan peragaan beberapa hal yang selama sebulan mereka pelajari bersama, di antaranya bongkar-pasang senjata api, dan cara memberikan instruksi dengan simulasi penanganan korban bencana alam.


Sukimin, salah seorang peserta yang berasal dari Banten, menyatakan, “Saya ditunjuk organisasi massa di mana saya bergabung untuk mengikuti pendidikan ini. Kami sungguh-sungguh mengikuti semua materi yang diberi instruktur.”


Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015