Bantul (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta membangun enam gudang cadangan pangan tahun ini.
Lembaga Distribusi Pangan Masyarakat (LDPM) mengelola gudang-gudang pangan yang dibangun di berbagai wilayah provinsi itu menurut Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Daerah Istimewa Yogyakarta Arifah Nur Indriyani di sela peresmian gudang di Desa Patalan, Kabupaten Bantul, Rabu.
Dua dari enam gudang cadangan pangan itu dibangun di Bantul. Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) sebagai LDPM akan mengelola gudang cadangan pangan itu.
"Jadi ini sebagai upaya fasilitasi, mereka diberikan bansos Rp150 juta, Rp50 juta untuk membangun gudang, Rp20 juta untuk beli gabah, jagung dan kedelai, kemudian yang Rp80 juta untuk membeli gabah petani saat panen raya," katanya.
Arifah mengatakan LDPM ditujukan untuk memberdayakan masyarakat dalam mengelola gudang dan menjalankan usaha dengan membeli gabah petani dan menjualnya kembali ke warga.
"Artinya kalau Gapoktan ini berjalan, bisa jadi unit bisnis, karena gabah tadi bisa dikemas tiap lima kilogram, 2,5 kilogram yang kemudian bisa dijual dengan harga lebih tinggi, jadi pemberdayaan di situ," katanya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini ada 54 LDPM di empat kabupaten dan satu kota di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.
"Ke depan akan terus kami usulkan pembangunan gudang cadangan pangan, namun nampaknya dengan kebijakan yang baru kemungkian tahun 2016 bisa berubah (jumlah usulan), karena tergantung kondisi keuangan APBD juga," katanya.
Pewarta: Heri Sidik
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015