Tidak mengenakan seragam juga meminimalisir adanya gesekan dengan ojek-ojek pangkalan yang saat ini masih belum menerima adanya ojek online
Jakarta (ANTARA News) - PT Uberjek Trans Indonesia penyedia layanan jasa tranportasi roda dua UberJEK telah menerima setidaknya 1.500 orang pengendara dalam waktu tiga pekan rekrutmen sejak dibuka pada akhir Oktober 2015.
"Sejak rekrutmen pada 26 Oktober lalu, saat ini setidaknya sudah ada 1.500 pengendara," kata Aris Wahyudi selaku pimpinan manajemen UberJek di kantornya di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Rabu.
Aris mengatakan perusahaan siap beroperasi pada awal tahun 2016 jika pengendara yang terdaftar minimal mencapai 4.000 orang kendati ia yakin bisa memiliki 8.000 orang pengendara UberJEK di Jabodetabek.
"Kami berharap jumlahnya 8.000 pengendara, supaya pelanggan yang memesan mampu dilayani. Kalau pengendaranya terbatas nanti pelanggan pesan akan terlalu lama menunggu," kata Aris.
Berdasarkan data rekrutmen tersebut, Aris menjelaskan sebagian besar calon pengendaranya adalah pengojek pangkalan, mahasiswa dan pekerja kantoran yang ingin bekerja sambilan.
Untuk itu, lanjut Aris, pihaknya tidak memberikan seragam kepada pengendara UberJEK agar pegawai kantoran atau mahasiswa yang kerja sampingan menjadi tukang ojek online merasa nyaman.
"Ya memang kami bebaskan pakaiannya, asal rapi. Mahasiswa dan pekerja kantoran yang kerja sambilan di UberJEK tidak perlu merasa malu karena menggunakan seragam," katanya.
"Tidak mengenakan seragam juga meminimalisir adanya gesekan dengan ojek-ojek pangkalan yang saat ini masih belum menerima adanya ojek online," papar Aris.
UberJEK juga menerapkan peraturan kepada pengendara agar anti bau badan demi kenyamanan pelanggan karena jarak antara pengendara motor dan penumpang dekat.
"Tidak diwajibkan pakai parfum, yang penting tidak bau badan," kata Aris.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015